Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim menangkap empat orang yang termasuk dalam komplotan penipuan.
Empat orang tersebut bernama, Andriono warga Ambon, Hodri warga Jember, Rudy Nainggolan warga Sumatera Utara, Ahmad Firman warga Jember.
Penangkapan dilakukan setelah empat orang tersebut melakukan praktik penipuan bermodus penggandaan uang.
Ya, Andriono, Hodri, Rudy Nainggolan dan Ahmad Firman menipu seorang seorang warga Sibolga, Sumatera Utara berinisial AL.
Praktik penggandaan uang yang mereka lakukan terbilang nekat.
Modus yang mereka lakukan yakni, meminta AL menyetorkan sejumlah uang yang diletakkan di dalam sebuah koper khusus sesuai permintaan para pelaku.
• Terekam CCTV, Pencuri Gasak HP Jamaah yang Tidur di Masjid Bungatan Situbondo
Hingga tanpa sepengetahuan korban, koper tersebut ditukar dengan koper lain.
Agar tampak meyakinkan, pelaku mengaku, sebagai seorang tokoh agama yang dikenal mampu menggandakan uang.
Lengkap dengan asesoris parfum, cincin, dan pakaian yang hampir menyamai sebagai tokoh agama yang dibilang sakti.
Jerat rayuan maut para pelaku berhasil mengelabui korban.
Dan membuat korban berinisial AL ini menyetorkan sejumlah uang ratusan juta rupiah di dalam koper.
Akal bulus pelaku akhirnya dimainkan.
Koper berisi uang ratusan juta itu ditukar dengan koper lain yang isinya bukan tumpukan uang.
• Kasus Narkoba Semakin Marak, Polrestabes Surabaya Ingin Segera Wujudkan Kampung Bebas Narkoba
Siapa sangka, jika koper yang diberikan kepada korban berisi beberapa lapis keramik, bantal tidur, dan beberapa helai kain.
Ditreskrimum Polda Jatim Kombes Pol R Pitra Andrias Ratulangie menyebut, total kerugian yang dialami korbannya sekitar Rp 650 Juta.
"Korbannya masih kami kembangakan, kami masih lidik terus," katanya di Halaman Gedung Ditreskrimum Mapolda Jatim, Rabu (27/11/2019).
Praktik akal-akal komplotan tersebut telah berlangsung kurun waktu enam bulan.
Berdasarkan catatan polisi, hingga saat ini masih satu orang korban saja yang berhasil ditipu.
"Baru 6 bulan ngakunya, tapi semoga setelah diekspos ini ada korban lain yang berani melapor ke kami," tuturnya.
Seraya tersenyum di depan lensa kamera awak media, Andriono, salah seorang pelaku mengklaim sebagai tokoh agama yang sakti sekaligus membujuk korban dengan cara memperagakan sebuah trik penggandaan uang.
• Siap Hadapi Era Teknologi Industri 4.0, Gapensi Surabaya Gelar Mukercab VII
"Cara meyakinkan korban itu saya demo dulu dengan uang," kata Andriono.
Trik tersebut dilakukan di hadapan mata kepala korban.
Set set wet, seraya menggosok-gosokkan kedua telapak tangannya, uang Rp 2 ribu bisa langsung disulap menjadi Rp 100 ribu.
Andriono mengaku bahwa trik tersebut hanya sebatas trik sulap sederhana.
Namun, Andriono menyadari praktik penipuan dengan kedok trik sulap terbilang salah.
"Uang 2 ribu jadi berapa, uang 100 ribu jadi 1 juta, ya itu cari uang aja. Cuma saya akui saya salah caranya," pungkasnya.
• Pilkada Surabaya 2020, Pasangan M Sholeh-Taufik Monyong Datangi Kantor KPU Surabaya