Ir Ciputra Meninggal Dunia

Perjuangan Ir Ciputra hingga Sukses Dirikan Ciputra Group, Pernah Buka Usaha Berkantor di Garasi

Editor: Pipin Tri Anjani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Chairman Ciputra Grup, Ciputra.

TRIBUNJATIM.COM - Kesuksesan Ir Ciputra semasa hidup tak lepas dari kerja kerasnya hingga menjadi pengusaha sukses.

Berawal dari nol, Ciputra sukses menjadi pebisnis properti hingga mendirikan perusahaan Ciputra Group.

Berikut perjalanan karier Ciputra, pendiri dan pemilik Ciputra Group dari awal hingga sukses jadi pebisnis properti.

Pengusaha properti, pemilik perusahaan Ciputra Grup, Ir Ciputra atau Tjie Tjin Hoan meninggal dunia, Rabu (27/11/2019) dini hari di Singapura.

Ir Ciputra Meninggal Dunia, Pendiri dan Pemilik Ciputra Group Sebelumnya Rutin Lakukan Cuci Darah (KOMPAS.com / Priyombodo)

Biografi Ir Ciputra Semasa Hidup, Chairman dan Founder Ciputra Group, Pebisnis Properti yang Sukses

Informasi yang diterima Tribunnews.com (grup TribunJatim.com), Ir Ciputra meninggal dunia di Singapura pukul 01.05 waktu setempat.

Kabar meninggalnya Ciputra dibenarkan oleh Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani.

"Benar (Ciputra meninggal)," kata Hariyadi melalui pesan WhatsApp kepada Tribunnews.com, Rabu (27/11/2019) pagi.

Menurut FORBES, nama Ciputra tak pernah keluar dari daftar orang terkaya di Indonesia.

Keluarga Ciputra tercatat memiliki 1,3 miliar USD atau setara dengan Rp 18,2 triliun (asumsi kurs perdolar Rp 14.000).

Namun siapa sangka, kejayaan keluarga Ciputra berasal dari perjuangan keras Ciputra sejak kecil.

Ciputra lahir di Paringi, Sulawesi Tengah pada 24 Agustus 1931.

Chairman dan Founder Ciputra Group, Ir Ciputra meninggal dunia. (Kompas.com/Hilda B Alexander)

Ir Ciputra Meninggal Dunia, Pendiri dan Pemilik Ciputra Group Sebelumnya Rutin Lakukan Cuci Darah

Dilansir Kompas.com (grup TribunJatim.com), dirinya adalah anak ketiga dari sebuah keluarga pemilik toko kelontong.

Pada usia 12 tahun, Ciputra harus kehilangan sang ayah.

Bapaknya Tjie Siem Poe ditangkap oleh pasukan tak dikenal, karena dituduh sebagai mata-mata Belanda/Jepang dan tidak pernah kembali lagi pada tahun 1944.

Karena ayahnya pergi, toko kelontong adalah sumber penghasilan satu-satunya keluarga.

Halaman
123

Berita Terkini