TRIBUNJATIM.COM, NGANJUK - Petani Desa Jintel, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, Kakek Sadir (65) lupa mematikan tungku api kayu bakar setelah merebus jagung di dapur.
Akibatnya dapur serta kandang ternak milik Kakek Sadir hangus terbakar.
Kebakaran yang terjadi membuat Kakek Sadir mengalami kerugian sekitar Rp 3 juta.
Sementara ini, Kakek Sadir tidak bisa memasak di dapur.
Ternak sapi miliknya terpaksa diungsikan ke rumah tetangga, Jumat (29/11/2019).
Kapolsek Rejoso, AKP Burhanudin menjelaskan, musibah kebakaran dapur dan kandang ternak sapi tersebut berawal dari kakek Sadir yang merebus jagung di tungku kayu bakar. Karena rebusan jagung belum juga masak, oleh kakek Sadir ditinggal mengantar makanan ke rumah saudaranya.
"Jadi saat ditinggal oleh Kakek Sadir, tungku api kayu bakar dalam kondisi menyala karena masih untuk merebus jagung," kata AKP Burhanudin didampingi Kasubag Humas Polres Nganjuk, AKP M Sudarman.
• Kuatkan Literasi Keuangan Digital di Indonesia, AFPI Gelar Fintech Exhibition 2019
Menurut AKP Burhanudin, salah satu anak Kakek Sadir, Tutik yang ada di dalam rumah tiba-tiba mendengar seperti ada kayu terbakar.
Selanjutnya asal suara itu pun dicari oleh Tutik dan ternyata dapur serta kandang ternak sapi sudah dalam kondisi terbakar.
Saat itu juga, Tutik berteriak minta tolong.
Teriakan anak Kakek Sadir pun akhirnya didengar oleh warga sekitar.
• Tribute to Pak Ci: Penghormatan Terakhir UC Surabaya pada Ir Ciputra, Sematkan Bunga di Lilin Hati
AKP Burhanudin menjelaskan, dalam waktu yang sangat singkat, warga berhamburan ke lokasi terbakarnya dapur dan kandang ternak milik Kakek Sadir untuk melakukan pemadaman api secara bersama-sama.
Di samping itu, musibah kebakaran itu pun dilaporkan Perangkat Desa Jintel Ke Polsek Rejoso serta Pemadam Kebakaran Kabupaten Nganjuk.
Petugas yang datang ke lokasi langsung ikut memadamkan api bersama satu unit mobil PMK Kabupaten Nganjuk.
Dalam waktu sekitar 30 menit, api berhasil dipadamkan namun dapur dan kandang ternak sudah habis menjadi arang.
"Tidak ada korban dalam musibah kebakaran itu, hanya kerugian materi saja dialami oleh Kakek Sadir," ucap AKP Burhanudin.
AKP Burhanudin mengimbau, agar warga selalu waspada terhadap musibah kebakaran.
Yakni, dengan memastikan tungku api kayu bakar atau kompor setelah memasak dalam kondisi mati sebelum ditinggalkan.
"Dan musibah kebakaran salah satu faktor penyebabnya karena keteledoran warga sendiri yang lupa mematikan tungku atau kompor ketika ditinggal bepergian," tutur AKP Burhanudin.
• Ditinggal Sosok Enterpreneur Sejati, UC Surabaya: Kepergian Pak Ci Jadi Semangat Kami Berjuang Lebih