Sapi Diracun di Tulungagung

RESPON Polisi Tulungagung Soal Kematian 8 Sapi Diduga Diracun, Kendala Tiada Bangkai Jadi Alat Bukti

Penulis: David Yohanes
Editor: Sudarma Adi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seekor sapi yang mati tengah digotong warga

RESPON Polisi Tulungagung Soal Kematian 8 Sapi Diduga Diracun, Kendala Tiada Bangkai Jadi Alat Bukti

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Warga Desa Nyawangan, Kecamatan Sendang Tulungagung dibuat resah dengan kematian delapan sapi, dalam rentang kurang dari dua bulan.

Sapi-sapi itu diyakini mati karena diracun pihak tertentu.

Warga juga meyakini pelakunya masih berkeliaran dan masih akan mencari mangsa.

8 Sapi Mati Mendadak Diduga Diracun Orang Misterius, Warga Tulungagung Jaga Tiap Malam

BREAKING NEWS Warga Tulungagung Resah Sejumlah Sapi Tiba-tiba Mati, Warga Curiga Karena Diracuni

14 Tim Dari Jawa Timur Ambil Bagian di Tulungagung Astuti, Turnamen Bola Voli Kapolres Cup

Kasat Reskrim Polres Tulungagung AKP Hendi Septiadi mengaku sudah menerima laporan kematian misterius sapi-sapi itu.

Bahkan tim dari Polsek Sendag juga sudah turun ke lapangan melakukan penyelidikan.

Namun proses penyelidikan ini terkendala, karena bangkai sapi-sapi itu tidak ditemukan.

Padahal bangkai sapi itu diperlukan, untuk memastikan penyebab kematiannya.

“Kalau bangkainya tidak ada, kan tidak bisa dilakuan autopsi dan memastikan penyebab kematiannya,” terang Hendi.

Karena tidak ditemukan bangkai, proses penyelidikan mengalami kendala.

Sebelumnya Kades Nyawangan Sabar mengungkapkan, dari pelacakannya, tujuh sapi yang mati dijual warga.

Salah satu alasannya, warga tidak mau merugi.

Sapi itu hanya laku Rp 2.500.000 hingga Rp 3.000.000.

Padahal dalam kondisi hidup, satu ekor sapi yang mati bisa alku sekitar Rp 17 juta.

Sehingga muncul kecurigaan, sapi-sapi itu mati karena diracun pihak tertentu.

Tujuannya agar warga menjual sapinya dengan harga murah, kemudian dagingnya akan dijual di pasar seperti daging pada umumnya.

Berita Terkini