Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Sapi Diracun di Tulungagung

8 Sapi Mati Mendadak Diduga Diracun Orang Misterius, Warga Tulungagung Jaga Tiap Malam

Warga Desa Nyawangan, Kecamatan Sendang, Kabupaten Tulungagung dilanda kekhawatiran, karena ada delapan sapi yang mati mendadak.

Penulis: David Yohanes | Editor: Yoni Iskandar
SURYA.CO.ID/David Yohanes
Kepala Desa Nyawangan, sabar meninjau sapi milik warganya. 

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Warga Desa Nyawangan, Kecamatan Sendang, Kabupaten Tulungagung dilanda kekhawatiran, karena ada delapan sapi yang mati mendadak.

Sapi jenis perah dan pedaging ini diduga mati karena sengaja diracun pihak tertentu.

Setiap malam warga berjaga dan keliling kampung dengan aneka senjata.

Menurut Kelapa Desa Nyawangan, Sabar, ada sekitar 2000 kepala keluarga di desanya.

Dari jumlah keluarga itu, jika dirata-rata setiap keluarga punya tiga ekor sapi.

“Kalau totalnya ada sekitar 6000-7000 ekor sapi di desa kami. Sepuluh persen sapi pedaging, sisanya sapi perah,” tutur Sabar, selasa (3/11/2019).

Karena itu keberadaan sapi-sapi yang mati mendadak itu membuat warga ketakutan.

Apalagi mereka meyakini, sapi itu diracun dan pelakunya masih berkeliaran.

Polda Jatim Gerebek Komplotan Spamming Kartu Kredit Beromset Ratusan Juta, 18 Pelaku Dibekuk

Pendaftaran SNMPTN 2020 Dibuka, Simak Batas Waktu Registrasi Akun LTMPT di Portal.ltmpt.ac.id

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Tulungagung, melalui Kabid Kesehatan Hewan, Mulyanto mengaku baru mendengar kabar sapi-sapi warga Nyawangan yang mati mendadak.

Karena itu Dinasnakkeswan baru mengirim tim ke Nyawangan hari ini, Selasa (3/12/2019).

“Kami mengirim petugas hari ini untuk melakukan investigasi,” ucap Mulyanto kepada Tribunjatim.com.

Petugas yang dikirim akan melakukan survei kapan kejadian kematian sapi-sapi ini, dan untuk mencari barang bukti.

Jika bangkai sapi itu dikubur, maka akan dilakukan autopsi untuk memastikan penyebabnya.

Namun jika sapi yang mati itu sudah dijual, maka akan ditelusuri pihak yang membelinya.

“Saya masih belum bisa bicara banyak, karena masih belum pegang data,” sambung Mulyanto kepada Tribunjatim.com.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved