Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Deasy Widiyanti sebelumnya menunjukkan gelagat aneh sesaat sebelum tubuhnya dihempas Kereta Api (KA) Mutiara Timur No 184 Banyuwangi-Surabaya di perlintasan KA Mayangkara, Wonokromo, Surabaya, Kamis (26/12/2019).
Deasy Widiyanti ternyata adalah salah seorang warga yang tinggal di daerah Kebonsari, Jambangan, Surabaya.
Wanita berusia 37 tahun itu sempat tidak menyadari sama sekali kedatangan kereta api yang akan melintas saat itu.
Suara deru lokomotif yang super bising dan suara bel kereta api yang bertalu-talu, seakan tak digubris oleh Deasy Widiyanti.
Apalagi teriakan saksi mata petugas pos perlintasan KA Mayangkara, M Ridoi (45) yang berjarak 20 meter dari posisi berdiri korban.
Menurut M Ridoi, korban sama sekali tidak menggubris kedatangan KA dari arah selatan.
• Usai Putuskan Ganti Pelatih Kepala, Arema FC Tak Perpanjang Kontrak Yanuar Hermansyah dan Siswantoro
• Fornas 2019, Perolehan 25 Emas Didominasi Atlet Surabaya Cabang Olahraga Kungfu
"Kalau orang kaget kan otomatis, reflek melompat atau diam duduk, biasanya gitu. Itu enggak, biasa aja jalan," katanya saat ditemui TribunJatim.com di posnya, Kamis (26/12/2019).
Tubuh korban lantas terpental sejauh lima meter, lalu terjerembab di pinggiran rek KA dengan kondisi luka parah di bagian kepala.
"Pokoknya itu santai, langsung deg terpental dia keluar, seandainya di dalam (jalur KA) ya sudah hancur, kena depan KA," pungkasnya.
• IDENTITAS Wanita Surabaya Ditabrak KA Mutiara Timur di Perlintasan Rel Wonokromo dan Terpental 5 m
• KRONOLOGI Lima Kendaraan Kecelakaan Beruntun di Tol Porong, Pengemudi Bus Tak Jaga Jarak Aman
Diberitakan sebelumnya, seorang wanita meregang nyawa setelah dihantam kereta api di perlintasan rel kawasan Wonokromo, Surabaya, Kamis (26/12/2019).
Informasinya, wanita tewas ditabrak KA Mutiara Timur No 184 jurusan Banyuwangi-Surabaya sekitar pukul 15.18 WIB.
Kuatnya hantaman, membuat tubuh wanita itu sempat terpental sekitar lima meter.
Tubuhnya terjerembab di sisi timur rel KA dengan kondisi luka parah pada bagian kepala.
Menurut warga setempat Ari Nuswandono (36), korban berjalan di rel KA seorang diri dan membawa barang bawaan sebuah tas gantung warna biru.
Seingat Ari, sebelum jenazah ditutupi menggunakan kain-kain percah, korban diketahui mengalami luka parah di bagian kepala.
"Sendirian dia datangnya, dia mau nyebrang terus ketabrak, cuma bawa tas," katanya pada TribunJatim.com di lokasi.
Saat ini jenazah telah dievakuasi menggunakan mobil ambulane ke kamar mayat RSUD Dr Soetomo Surabaya.
• Wali Kota Surabaya Risma: Tidak Usah Konvoi di Malam Tahun Baru 2020
• Atlet Surabaya Raih 25 Emas di Ajang Fornas 2019, Wali Kota Risma Beri Penghargaan