"Awalnya retak tanah kecil, retak rambut saja. Tapi setelah hujan deras, Rabu (25/12/2019), keretakan meluas," kata Kepala Desa Milis, Ferry Adi Kusuma.
• Warga Jatim Salat Gerhana di Masjid Al Akbar Surabaya, Khofifah: Bersholatlah dan Beristighfarlah
• Fornas 2019, Perolehan 25 Emas Didominasi Atlet Surabaya Cabang Olahraga Kungfu
Ferry mengatakan, tanah retak terjadi di satu kawasan di RT/RW 09/04.
Tanah retak di daerah itu merupakan peristiwa yang pertama kali terjadi.
Terlebih lagi, daerah tersebut berada di dataran rendah dan bukan di pegunungan seperti kejadian tanah retak sebelumnya.
Di sekitar lokasi itu, memang terdapat sungai.
"Jaraknya antara 20 meter sampai 100 meter," ujar Ferry.
Di sisi lain, Sujiati (56) tak kuasa menahan sedih ketika bertemu dengan Kepala Desa Melis, Ferry Adi Kusuma.
Saat itu ia tengah berada di rumah tetangganya. Rumah yang selama ini ia tinggali rusak terdampak tanah gerak.
"Pak, tolong diperbaiki," kata Sujiati, sambil memeluk kepala desa.
Lantai rumah Sujiati retak-retak terdampak tanah gerak.
Keretakan parah terjadi pada Rabu (25/12/2019). Tanah tiba-tiba retak cukup parah setelah hujan deras terjadi di tempat itu.
Selama ini, Sujiati tinggal sendiri di rumah tersebut.
Bangunan rumah tergolong sederhana: ruang tamu kecil yang dijadikan tempat tidur dan satu kamar.Beberapa waktu lalu, Sujati yang janda itu mendapat bantuan bedah rumah.
"Kami rencanakan menggeser rumahnya supaya bisa ditempati," kata Ferry.
Kepada Sujiati yang tampak sedih, ia berusaha menenangkan. Retakan di rumah Sujiati cukup parah.