TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Sesosok mayat laki-laki ditemukan di selokan tol Kebomas arah Romokalisari, Sabtu (28/12/2019) pagi. Mayat tersebut ditemukan tanpa identitas.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, mulanya mayat laki-laki tersebut ditemukan oleh seorang sopir bernama Suhari pukul 05.40 WIB.
Saat itu dia hendak buang air kecil, tiba-tiba di selokan terlihat mayat laki-laki hanya mengenakan pakaian dan sarung.
Dalam kondisi tengkurap di dalam selokan.
• Ibu di Kediri Tega Bunuh Putrinya yang Berkebutuhan Khusus, Ngaku Dapat Bisikan Gaib, Nasibnya Kini?
Nah, saat itu, dia langsung melapor ke salah satu petugas exit tol Tandes bernama Nanang. Kemudian penemuan mayat laki-laki tersebut dilaporkan ke Polisi.
Berdasarkan hasil identifikasi, mayat tanpa identitas tersebut mengenakan pakaian kotak-kotak dan sarung berwarna merah muda.
Korban mengalami luka di bagian wajah, robek di bagian dahi.
Mata sebelah kanan memar.
Lalu leher korban juga terlilit tali tampar warna biru.
Ukuran tali tampar tersebut panjangnya kurang lebih 2 meter.
Kasat Reskrim Polres Gresik, AKP Panji P Wijaya mengatakan pihaknya sedang melakukan identifikasi.
Nah, dugaan sementara memang korban pembunuhan.
"Dugaan sementara korban pembunuhan," ujarnya, Sabtu (28/12/2019).
Tidak ada dompet, atau identitas yang tertinggal pada mayat laki-laki tersebut.
Petugas hanya menemukan bungkusan kain warna hitam yang terikat di jari tengah sebelah kanan.
Di dalam kain itu berisi 3 batu akik, 1 keris dengan sarungnya. Kemudian, 1 koin tiara dewata, 1 koin 20 sen Australia, 1 siung babi, 1 ikat patahan lidi dan 1 kertas bertuliskan rajah.
Ciri-ciri Mayat
Polisi masih terus mencari identitas mayat laki-laki yang ditemukan tengkurap di dalam selokan Tol Kebomas.
Mayat tersebut diketahui tanpa identitas.
Saat pertama kali ditemukan kondisinya mengenaskan. Hanya mengenakan pakaian putih kotak-kotak dan sarung berwarna hijau kombinasi hitam motif kotak-kotak.
Tidak ada dompet, handphone apalagi kartu identitas atau tanda pengenal lainnya. Yang ada hanyalah tali tampar berwarna biru dengan panjang 2 meter melingkar di leher korban.
Wajah korban masih dikenali, meski mengalami luka memar di mata sebelah kanan bibir.
Seperti bekas pukulan, pada dahi korban terdapat luka robek diameter 3 sentimeter.
Saat petugas mengidentifikasi sidik jari korban di kamar mayat RSUD Ibnu Sina, belum muncul identitas korban.
Padahal jasad korban dalam kondisi utuh, hanya luka-luka memar di wajah saja.
Petugas menggunakan alat melakukan sidik jari kanan dan kiri berulang kali namun belum membuahkan hasil.
Korps Bhayangkara belum bisa menyimpulkan apakah korban belum terdaftar dalam perekaman e-KTP.
Kasat Reskrim Polres Gresik, AKP Panji P Wijaya membenarkan penemuan mayat tersebut. Diduga mayat tersebut adalah korban pembunuhan.
Hingga saat ini, petugas masih belum mengidentifikasi identitas mayat laki-laki tersebut.
"Mayat masih di Kamar Mayat RSUD Ibnu Sina, masih belum teridentifikasi identitasnya," ujarnya kepada Surya, Sabtu (28/12/2019).
Lanjut Panji, jasad laki-laki tersebut pernah mengalami patah tulang di tangan sebelah kanan.
"Ciri-cirinya rambut hitam lurus, tinggi sekitar 165 cm," tutupnya.
Pakian yang dikenakan terakhir korban, baju lengan pendek warna putih kotak-kotak cokelat, sarung warna hitam dan hijau kotak-kotak. (wil)