Berita Persebaya Surabaya

News Analysis: Jika Persebaya Kereta Api, Maka Andik Vermansah Menjadi Solarnya

Penulis: Eko Darmoko
Editor: Elma Gloria Stevani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Andik Vermansyah menyumbang gol kedua Madura United vs Sriwijaya FC menit 20 di Stadion Gelora Ratu Pamelingan, Minggu (17/2/2019).

Drama bertajuk cinta lama bersemi kembali (CLBK) antara Andik Vermansah dan Persebaya pun menjadi penyedap di setiap bursa transfer.

Buntut dari kandasnya pulang ke Surabaya, Andik Vermansah pun memilih berburu Ringgit di Liga Malaysia bersama Kedah FA di musim 2018, dan berlayar ke Pulau Garam bersama Madura United di musim 2019.

Bahkan ketika Persebaya mati suri, Andik Vermansah enggan berlabu ke klub Indonesia lainnya, dan lebih memilih membela Selangor di Liga Malaysia selama bertahun-tahun.

Terungkap Firasat Aneh Koki Mie Setan Mulyorejo, Sebelum Kebakaran, Sampai Mati Aku di Mie Setan

Jenazah Koki Mie Setan Dimas Nur Sarifudin Tiba di Rumah Duka, Kerabat dan Tetangga Berdatangan

KegagalanAndik Vermansah pulang ke Surabaya, juga dialami oleh putra daerah lainnya, yakni kreator serangan Timnas Indonesia, Evan Dimas.

Pemain yang identik dengan nomor punggung 6 ini juga memendam hasrat bisa kembali pulang ke rumah lawasnya; Persebaya.

Namun, meminjam penggalan syair lagu; entah apa yang merasuki pihak-pihak terkait hingga Andik Vermansah dan Evan Dimas selalu gagal pulang ke rumah?

Nasib Andik Vermansah dan Evan Dimas berbeda dengan Hansamu Yama.

Bek tangguh kelahiran Mojokerto ini mulus dipinang Persebaya dari Barito Putera pada bursa transfer 2019.

Hansamu Yama yang merupakan hasil didikan klub internal Persebaya, serta mengaku berdarah Bonek, menjadi salah satu rekrutan besar yang dilakukan Persebaya pada bursa transfer 2019.

Kini, ketika kursi pelatih Persebaya dipegang Aji Santoso—sang legenda hidup Persebaya—besar harapan terapung padanya untuk memulangkan putra daerah yang kini tercecer di tanah rantau.

Aji Santoso yang memahami pola permainan ngeyel dan ngosek yang melekat pada Persebaya, diharapkan bisa terus menghidupkan karakter itu dengan cara memulangkan bahan bakar yang sesuai.

Ibarat kata, bukan bermaksud memugar masa lalu atau gagal move on: jika Persebaya adalah kereta api, maka solarnya adalah Andik Vermansah. (eko darmoko)

Refleksi Akhir Tahun 2019 Gerakan Santri Millenial Jatim: Siapkan SDM untuk Kemajuan Indonesia

PW Muhammadiyah Jatim: Tahun Baru Bukan untuk Dirayakan, Tapi Evaluasi

Berita Terkini