PW Muhammadiyah Jatim: Tahun Baru Bukan untuk Dirayakan, Tapi Evaluasi
Pengurus Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur (PW Muhamadiyah Jatim) mengimbau agar masyarakat tidak berlebihan saat merayakan Tahun Baru 2020.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Elma Gloria Stevani
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Dalam menyambut pergantian tahun, Pengurus Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur (PW Muhamadiyah Jatim) mengimbau agar masyarakat tidak berlebihan saat merayakan Tahun Baru 2020.
Wakil Ketua PW Muhammadiyah Jatim, Nadjib Hamid mengatakan, tahun baru bukanlah suatu hal yang harus dirayakan.
"Tahun baru bukan untuk dirayakan. Tapi untuk evaluasi atau muhasabah terhadap yang sudah dilakukan, sebagai bahan atau bekal untuk aktivitas yang akan datang," kata Nadjib Hamid saat ditemui TribunJatim.com, Senin (30/12/2019).
• Kencang Dirumorkan Bakal Gabung ke Persebaya Surabaya, Arif Satria: Ada 7 Tim yang Mendekat
• Dapat Tawaran Klub Asal Malaysia dan Thailand, Begini Jawaban Evan Dimas
Nadjib Hamid menilai, menyambut tahun baru dengan berpesta atau berfoya-foya juga tidak dianjurkan dalam agama Islam.
"Foya-foya itu tabdzir, dilarang agama," ungkap Nadjib Hamid.
Menurut Nadjib Hamid, malam pergantian tahun baru bisa diisi dengan ibadah, kegiatan sosial, atau kegiatan intelektual yang bermanfaat.
Terkait tradisi menyalakan kembang api maupun meniup terompet, menurut Nadjib Hamid boleh saja dilaksanakan asalkan tidak berlebihan.
"Sewajarnya saja," pungkas Nadjib Hamid.
• Mie Setan Mulyorejo Terbakar, Korban Jiwa Akibat Ledakan Elpiji Restoran Bertambah Jadi 2 Orang
• Dimas Nur Sarifudin Jadi Korban Kebakaran Mie Setan Mulyorejo, Dikenal Sosok yang Gemar Kopi Pahit
• Jenazah Koki Mie Setan Dimas Nur Sarifudin Tiba di Rumah Duka, Kerabat dan Tetangga Berdatangan