Mitigasi Bencana Warga Pacitan saat Musim Hujan Tiba, Tak Mau Banjir Bandang 2017 Kembali Terjadi 

Penulis: Rahadian Bagus
Editor: Arie Noer Rachmawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dodik Suko Prasongko (baju hitam) warga Desa Sirnoboyo, Kecamatan/Kabupaten Pacitan.

Apalagi, posisi rumahnya berjarak sekitar 100 meter dari tanggul sungai Grindulu yang jebol.

Meski saat ini, sudah dibangun tanggul sementara, namun ia khawatir ratusan kantong berisi pasir itu tak mampu menahan luapan air sungai Grindulu saat terjadi hujan deras terus menerus.

"Ya sangat khawatir, apalagi kalau hujan deras. Harapannya cepat diperbaiki, katanya 2020 ini diperbaiki," katanya.

Tiga Jam Hujan Deras Disertai Angin Kencang Guyur Pademawu Pamekasan, Dua Tiang Listrik Roboh

Sementara itu, Kepala Desa Sirnoboyo, Eko Haryono, mengungkapkan saat ini masyarakat di desanya sudah mulai sadar dan tanggap bencana.

Beberapa kali, warganya dilibatkan dalam kegiatan sosialisasi dan praktek simulasi bencana.

"Kalau sekarang masyarakat sudah sadar. Contoh sederhanya, sekarang kalau parkir, kendaran diarahkan keluar rumah. Jadi ketika terjadi bencana langsung bisa keluar. Warga saat ini sudah tanggap bencana," jelasnya.

Eko mengatakan, Desa Sirnoboyo, masuk dalam daerah zona merah bencana banjir dan longsor.

Oleh sebab itu, ia berharap ada bantuan perahu karet dan pelampung untuk desanya.

Sebab, sebagian besar dana desa sudah digunakan untuk perbaikam infrastruktur yang rusak pascabanjir. (Rahadian Bagus)

12 Jam Kecamatan Waru Pamekasan Diguyur Hujan Deras dan Angin Kencang, 5 Desa Longsor Ringan

Berita Terkini