TRIBUNJATIM.COM - Penemuan mayat bayi menggegerkan warga Desa Patempuran, Kecamatan Kalisat, Jember, Jawa Timur.
Mayat bayi tersebut sempat dikira oleh saksi mata sebagai sebuah boneka.
Setelah dipegang dan dilihat dengan seksama, ternyata itu adalah bayi yang telah meninggal dunia.
Mayat bayi itu ditemukan di saluran air area persawahan dusun setempat pada Rabu (8/1/2020).
• Kabar Sedih TKI Trenggalek Terancam Hukuman Mati di Malaysia, Terjerat Kasus Pembunuhan Bayinya
Penemu pertama adalah Basri, berikut cerita lengkapnya:
Basri (50) dikagetkan dengan sosok mayat bayi di saluran air area persawahan.
Basri sangat kaget apalagi mendapati masih ada tali pusar yang melekat di tubuh bayi tersebut.
Basri kemudian melaporkan peristiwa itu ke Kepala Dusun Junggrang, Abdul Hadi.
Keduanya lantas mengangkat bayi yang sudah meninggal dunia itu dan menempatkannya di rumah warga terdekat.
Abdul Hadi lantas menghubungi pihak Polsek Kalisat.
Temuan bayi itu bermula saat Basri membersihkan sampah di saluran air yang mengaliri area persawahan di Dusun Junggrang 2 RT 27 RW 07.
Saat membersihkan saluran air itu, dia melihat sesuatu yang dikiranya boneka.
Dia pun memeriksanya.
Namun alangkah kagetnya saat sesuatu yang dikiranya boneka itu ternyata bayi.
Kapolsek Kalisat, AKP Sukari, mengatakan, pihaknya sudah mengevakuasi mayat bayi tersebut ke RSD dr Soebandi Jember.
Pihaknya kini menyelidiki kasus penemuan mayat bayi itu.
AKP Sukari menuturkan, bayi itu kemungkinan berusia sehari, karena tali pusarnya belum lepas.
• Djarot Kembali Jenguk Bayi Ahok dan Puput bersama Istrinya, Happy: Bayinya Sehat, Aktif, dan Ganteng
Bayi itu diduga sudah lebih dari sehari berada di selokan air tersebut.
Bayi telanjang yang sudah meninggal dunia itu berjenis kelamin laki-laki.
"Kami sedang menyelidiki kasus penemuan bayi ini," ujar AKP Sukari. (Sri Wahyunik/TribunJatim.com)
Penemuan Kaki Bayi Nyangkut di Batu Kali di Blitar, Saksi Sempat Kira Boneka, Pembungkusnya 'Aneh'
Warga sekitar Kali Weuh, Nangkan, Wlingi, Blitar, Jawa Timur, digegerkan dengan penemuan jasad bayi laki-laki yang ternyata baru dilahirkan.
Jasad bayi laki-laki ditemukan mengambang dengan kondisi yang berada di tengah kali.
Bayi laki-laki yang baru dilahirkan itu ditemukan mengambang di Kali Ewuh, yang berada di Lingkungan Nangkan, Kelurahan/Kecamatan Wlingi, Blitar atau timur kantor PDAM Wlingi.
Saat ditemukan, jasad bayi dengan ari-ari belum terpotong itu tersangkut batu kali, dengan berada di tengah kali.
Yang agak aneh, bayi tak berdosa itu terbungkus kaus oblong yang biasa dikenakan seorang laki-laki.
Diduga bayi malang itu baru dibuang beberapa jam setelah dilahirkan.
Entah dibuang sudah dalam keadaan meninggal dunia atau belum, itu belum bisa dipastikan.
• Wanita 44 Tahun Diam-diam Makan Bedak Bayi Selama 10 Tahun, Kebiasaan Anehnya Dipergoki Mantan Pacar
Namun, petugas menduga orangtua bayi panik sehingga membuangnya begitu saja.
"Kami menduga si pelaku membuang bayi itu tak jauh dari lokasi ditemukannya. Sebab, kali itu hulunya ada di utara Jembatan Kali Ewuh (yang berjarak sekitar 400 meter dari utara TKP)," kata Kapolsek Wlingi, Kompol Purdianto, Selasa (7/1/2020).
"Bisa saja, si pelaku membuang bayinya di bawah jembatan itu," lanjutnya.
Menurutnya, bayi itu ditemukan pada Senin (6/1/2020) sore atau di saat aliran kali itu mengalir deras setelah hujan.
• Geger Bayi Laki-laki Nyangkut Batu Kali di Blitar, Terbungkus Kaus Oblong, Ari-ari Belum Terpotong
Yang menemukan adalah Hariono (47) warga yang rumahnya dekat TKP penemuan bayi.
Saat itu, Hariono sedang melintas di tepi kali setelah mencari ikan.
Begitu melihat kaki bayi yang semula dikira boneka, ia langsung menghentikan langkahnya dan mendekatinya.
"Begitu tahu kalau itu bayi, ia kaget dan memberi tahu warga lainnya, kemudian malam itu langsung kami evakuasi," ungkapnya.
Ditambahkannya, petugas belum bisa memastikan apa motif pembuangan bayi itu.
Termasuk, apakah hasil huhungan gelap atau ada penyebab lain.
Namun, ia menduga bayi itu baru dilahirkan dan langsung dibuang.
"Kami akan bekerja sama dengan perangkat desa, yang wilayahnya tak jauh dari kali itu," kata Kompol Purdianto.
"Intinya, mengumpulkan data, soal ibu-ibu yang diketahui hamil dan sudah melahirkan namun bayinya tak ada," pungkasnya. (Imam Taufiq/TribunJatim.com)