TRIBUNJATIM.COM - Seorang ibu yang tinggal di Tuban histeris saat menemukan anaknya yang tewas mengenaskan di kamar pribadi.
Ibu itu menemukan Pemuda Tuban tewas gantung diri di kamar pada Selasa (14/1/2020).
Ibu Julaikah (62) berteriak begitu histeris saat melihat kondisi anaknya dan tak menyangka.
Berikut ulasan selengkapnya.
Pemuda Tuban tewas gantung diri di kamar diketahui mengakhiri hidup dengan tewas tergantung di kamar itu adalah MIS (27).
Ia tewas di dalam kamarnya, Desa Banyuurip, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban, Selasa (14/1/2020).
Julaikah (62) ibunya yang pertama kali mengetahui kondisi korban.
Ibunya ini tak menyangka sekali anaknya akan gantung diri begitu saja di kamar.
• Pasca Insiden Siswa SMK Surabaya Gantung Diri, Pihak Sekolah Beri Terapi Emosi Teman Sekelas Korban
Kapolsek Senori AKP Musa Bakhtiar belum mengetahui secara pasti apa alasan dan motif di balik bunuh diri MIS.
Musa menjelaskan, dari hasil olah TKP korban gantung diri menggunakan seutas tali.
Aksi dilakukan dengan mengaitkan tali kolor warna putih ke kayu blandar kamar untuk menjerat lehernya.
Hasil identifikasi dan juga pemeriksaan tim medis sesuai dengan ciri-ciri yang ada.
Pemuda tersebut dipastikan meninggal dunia akibat gantung diri.
Tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan ataupun penganiayaan pada tubuh korban.
Namun dalam keterangan yang dihimpun, ada luka pada leher dan lidah tergigit.
"Ini murni gantung diri, tidak ada tanda-tanda kekerasan maupun penganiayaan," pungkasnya.
• Penyebab Siswa SMK Surabaya Gantung Diri & Rekam Detik-detik Aksi Terungkap? Wasiat Bicara Cita-cita
Sikap 2 Hari Sebelumnya
Polisi juga memeriksa keterangan dari para saksi yakni keluarga korban.
Ada ibu korban yang mengaku begitu terkaget menemukan anaknya tewas mengenaskan.
Awalnya, Julaikah hanya ingin masuk ke kamar dan memberi makan anaknya itu.
Tetapi, sang anak sudah dalam kondisi tergantung dengan lidah dan leher yang terluka.
Nunuk (47) kakak korban, mengungkap sikap aneh yang ditampilkan oleh adiknya.
MIS, menurut Nunuk terlihat murung dan terus menyendiri.
"Ibu korban yang tahu pertama kali, tidak diketahui alasannya bunuh diri, tapi memang dua hari terakhir ada perilaku yang berbeda. Lokasi bunuh diri di kamar korban sendiri," ujar AKP Musa Bakhtiar kepada wartawan. (M Sudarsono/Surya)
Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri.
• Siswa SMK Surabaya Gantung Diri, Pakar Psikologi Ubaya: Keluarga Harus Lebih Peka Anak Introvert
Status WA Janggal Siswa SMK Surabaya Sebelum Gantung Diri Dikuak Pihak Sekolah, Firasat? 'Saksikan'
Belakangan, kasus bunuh diri marak terjadi.
RH (17), korban di kasus siswa SMK Surabaya yang gantung diri juga mendapat sorotan lebih banyak.
RH (17) gantung diri dengan cara mengenaskan di rumahnya, dan meninggalkan beberapa jejak dan catatan janggal.
Ia sempat membuat status di aplikasi WhatsApp (WA).
Status terakhir RH itu diungkap sendiri oleh kepala sekolah (kasek) tempat korban menimba ilmu.
Status atau postingan itu sampai membuat sang kepala sekolah tak percaya bahwa RH akan bunuh diri.
RH, siswa SMK jurusan teater itu, diketahui melakukan aksi gantung dirinya sambil melakukan video call WhatsApp dengan temannya.
Teman RH yang menyaksikan adegan itu pun sudah mendapat penanganan dari pihak sekolah.
• Heboh Kasus Siswa SMK Surabaya Gantung Diri, Berikut Ini Cara Antisipasi Orang yang Ingin Bunuh Diri
Ketua Jurusan Teater di sekolah RH, HM mengatakan, guru Teater di kelas X tempat RH menempuh pendidikan enam bulan terakhir sudah memberikan terapi emosi pada teman sekelas RH, lantaran proses bunuh diri RH telah dilihat hampir seluruh teman di kelasnya.
"Saat ini guru teater sedang mengarahkan siswa agar mengekspresikan dirinya di sekolah. Saat di rumah ada masalah, anak teater harus bisa ekspresikan di sekolah. Jangan dipendam sendiri," kata HM ditemui Surya (grup TribunJatim.com), Selasa (14/1/2020).
Upaya pihak sekolah mengajak siswa untuk mengekspresikan diri di sekolah berkaca dari RH yang diketahui memendam masalah yang ada di rumah.
Padahal, selama ini RH dikenal supel bahkan saat mengikuti kegiatan sekolah masih aktif bersama teman lainnya.
Diungkap HM, pagi hari sebelum ditemukan gantung diri, RH rupanya sempat membuat status di WhatsApp.
"Saat kejadian, pagi anaknya sudah update status yang mengarah mempersiapkan dirinya untuk membuat pertunjukan. Tulisannya 'silahkan duduk tenang dan saksikan'. Makanya kami sempat tidak percaya ternyata itu," ujarnya.
HM menjelaskan sempat mengira RH melakukan prank dan meminta teman-temannya mengecek kondisi RH di rumahnya.
HM mengingat meskipun ada masalah keluarga, RH tidak menunjukkan perubahan perilaku.
RH masih sama seperti biasanya yang tidak berkenan memakai barang sama dengan teman lainnya.
• Sinyal Terakhir Siswa Surabaya Sebelum Gantung Diri, Postingan WA & Video Call, hingga Soal Polisi
"Dia tak mau dikembari, mesti pakai beda. Sepeda motornya saja paling gede dibandingkan teman-teman lainnya," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah, BS mengungkapkan akan melakukan pembinaan umum pada seluruh siswa.
"Pastinya akan kami beri pendampingan bagi teman-teman sekelasnya yang melihat kejadian lewat video call. Kejadiannya baru kemarin, makanya baru diatasi dari jurusan dulu," ucapnya.
Kasus siswa SMK Surabaya gantung diri yang diduga karena masalah keluarga tak lepas dari sifat introvert yang diduga dimiliki RH.
Dengan anak yang bersifat introvert, umumnya harus mendapat perhatian lebih dari keluarga.
Sehingga pihak keluarga bisa lebih peka akan pola-pola dan perilakunya sehari-hari.
Apalagi jika anak masih dalam masa pertumbuhan dan berusia remaja.
Mereka yang introvert ini cenderung mengingat hal-hal yang sifatnya negatif.
Kalau dia pernah berdebat dengan orang tuanya, maka perlu diperhatikan apakah anak masih memendam amarah selama satu hari itu.
Jika selama berminggu-minggu anak belum selesai menuntaskan emosinya, atau masih memendam amarah.
Orang tua harus mulai ikut menyelesaikan masalah emosi anak.
Untuk menilai seseorang dengan pribadi introvert yang sudah mengendalikan atau memperbaiki gejolak emosinya juga cukup sulit.
Terlebih jika lingkungannya kurang mendeteksi hal ini.
Orang tua harus punya akses kontrol kepada anak.
Akses kontrol ini sifatnya bukan otoriter melainkan pendekatan hingga anak mau mendengar perkataan orang tua. (Firmansyah/Surya)
Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri.
• 5 Seleb Tanah Air yang Sempat Mau Bunuh Diri karena Depresi hingga Punya Gangguan Mental