Tahun Baru Imlek

Sambut Imlek 2020, Klenteng Cokro Surabaya Pasang Ratusan Lampion Hingga Bersihkan Patung Dewa

Penulis: Mayang Essa
Editor: Sudarma Adi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah pekerja memasang lampion di langit-langit Klenteng Cokro Surabaya, Rabu (22/1/2020). Pemasangan sebanyak sekitar 160 pasang tersebut merupakan sumbangan dari jamaah klenteng tersebut untuk memeriahkan tahun baru imlek.

Sambut Imlek 2020, Klenteng Cokro Surabaya Pasang Ratusan Lampion Hingga Bersihkan Patung Dewa

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Tahun Baru Imlek tinggal menghitung hari. Masyarakat keturunan Tionghoa seraya berlomba mempersiapkan keperluan untuk menyambut datangnya tahun tikus logam ini.

Seperti yang terlihat di salah satu tempat peribadatan umat konghucu, Klenteng Hong San Ko Tee atau lebih dikenal dengan Klenteng Cokro yang berlokasi di Jalan Cokroaminoto No.12, Surabaya. 

Di sini, beragam kegiatan dan ritual tampak dilakukan jelang Tahun Baru China. Mulai dari ritual pembersihan patung Dewa hingga pemasangan lampion baru untuk ciptakan kesan nyaman bak rumah untuk umat beribadah. 

Sambut Imlek 2020, Ini 10 Mitos Larangan saat Tahun Baru Imlek, Termasuk Gak Boleh Potong Rambut

4 Resep Masakan Khas Tionghoa untuk Sajian Imlek 2020, Lumpia Rebung hingga Mie Kangkung Belacan

6 Film Indonesia & Hollywood yang Angkat Budaya Tionghoa, Cocok Ditonton di Tahun Baru Imlek

Akiong, Pengurus Klenteng Cokro mengatakan persiapan menyambut Imlek rutin dilakukan setiap tahunnya dan sudah dimulai dua minggu sebelum Tahun Baru China dimulai.

“Layaknya warga Tionghoa yang melakukan pembersihan rumah, klenteng juga harus dipersiapakan dan dibersihkan. Persiapan terakhir menjelang Imlek ini dengan mengganti ornamen penting khas Imlek, yaitu Lampion. paparnya, Rabu (22/1/2020). 

Diakui Akiong, Lampion merupakan ornamen khas Imlek yang penting dipasang di sudut-sudut Klenteng yang dalam kepercayaan Tinghoa, kerangka bambu berbentuk bulat ini memiliki fungsi sebagai penerang. 

“Lampion memiliki fungsi sebagai penerang yang harapannya dapat memberikan penerangan senantiasa kepada seluruh umat,” terangnya. 

Sedangkan cahaya merah pada lampion menjadi simbol pengharapan bahwa di tahun yang akan datang diwarnai dengan keberuntungan, rezeki, dan kebahagiaan.

Sekitar 300 buah lampion yang didominasi warna merah ini tampak tergantung rapi setinggi tiga meter di seluruh bagian klenteng. 

“160 pasang lampion ini diletakkan pada seluruh klenteng mulai dari halaman klenteng, lorong masuk, hingga tempat beribadah,” kata Akiong. 

Akiong menjelaskan, kegiatan pemasangan lampion terbagi menjadi dua tahap. Pertama yaitu tahap perakitan, dengan membentuk lampion menjadi bulatan sempurna. Selanjutnya tahap pemasangan lampion. 

Lanjutnya, lampion yang sudah dipasang ini nantinya akan diganti baru setiap tahunnya. 

“Lampion pada Imlek berikutnya akan dipasang dengan yang baru, karena warna yang dihasilkan sudah pasti menghitam,” tutupnya. 

Penulis : Mayang Essa

Editor : Sudarma Adi

Berita Terkini