Sambut Imlek 2020, berikut makna filosofis kue keranjang hidangan khas Imlek, simbol kebahagaiaan hingga doa baik.
TRIBUNJATIM.COM - Setiap perayaan Tahun Baru China atau Imlek, kue keranjang selalu ada untuk disajikan.
Sebelum merayakan Imlek 2020, kamu setidaknya harus mengetahui makna filosifis kue keranjang.
Makna filosofis kue keranjang, memberikan arti penting di perayaan Imlek 2019 yang akan jatuh pada Jumat (25/1/2020) nanti.
Di balik tradisi serta kenikmatannya, ternyata ada makna filosofis kue keranjang yang bisa diresapi kala merayakan Imlek 2019 esok.
• Hidangan Imlek 2020, Berikut Resep Membuat Kue Keranjang Kukus Saus Pandan untuk Tahun Baru China
Lalu apa saja makna filosofis dari kue khas tahun baru Cina atau yang akrab disebut dengan perayaan Imlek.
Yuk simak makna-makna dibalik nikmanya kue keranjang berikut ini.
1. Sebagai Doa untuk Tahun yang Lebih Baik
Mengutip Chinahighlights.com, kue keranjang di negara asalnya, Tiongkok, disebut dengan niangao (/nyen-gaoww/).
Dari cara bacanya, kata niangao memiliki nada yang hampir mirip dengan kata (年高) yang berarti tahun yang tinggi.
Sehingga, kue niangao alias kue keranjang, menyimbolkan rejeki yang lebih baik di tahun baru.
Dari situ, muncullah tradisi yang mengatakan jika kita memakan kue keranjang di perayaan Imlek, maka kita akan mendapatkan keberuntungan sepanjang tahun.
• Sambut Imlek 2020, Ini 10 Mitos Larangan saat Tahun Baru Imlek, Termasuk Gak Boleh Potong Rambut
2. Sebagai Simbol Persaudaraaan yang Semakin Kuat
Kue keranjang, dibuat dengan menggunakan bahan tepung ketan yang lengket.
Mengutip National Geographic Indonesia, filosofi dari tepung ketan yang lengket ini memiliki arti persaudaraan yang erat.