Laporan Wartawan TribunJatim.com, Christine Ayu
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Suasana berbeda tampak pada Kampung Pecinan Tambak Bayan Surabaya saat Tahun Baru Imlek, Sabtu (25/1/2020).
Memasuki kampung yang termasuk RT 2 RW 2 Kelurahan Alun-alun Condong tersebut, mata disambut dengan hiasan lampion, angpau dan kreasi dari bahan bekas yang bergantung di langit-langit jalan utama kampung.
Suasana itu jadi lebih meriah, tatkala ratusan orang berkumpul dan memadati salah satu area kampung.
Di tengah kerumunan, beragam pertunjukan hiburan disajikan. Salah satunya fashion show yang dilakukan oleh anak-anak asal Kampung Pecinan Tambak Bayan.
• Hotman Rayakan Imlek Ala Para Konglomerat, Ngumpul Bareng Nadiem hingga Ahok, Lihat Penampilannya
• Ngotot Pakai Trawl Mini, Enam Nelayan Ujungpangkah dan Mengare Diamankan Satpolairud Polres Gresik
Mereka mengenakan busana congsam serba merah, lalu berlenggak-lenggok dan berpose, menunjukkan kebolehan bak seorang model.
Suasana semakin meriah lagi, ketika tiga barongsai berwarna merah, oranye, dan kuning beratraksi. Tak jarang, warga memberi angpau untuk ketiganya.
"Seru sekali acaranya. Ini pertama kali datang ke kampung ini ketika Imlek. Selain ada barongsai, juga ada penampilan tari dan fashion show," kata Pitasari, seorang pengunjung.
• PPP Merapat ke Machfud Arifin, Lima Partai Telah Dukung Mantan Kapolda Jatim di Pilkada Surabaya
• 12 Negara Terjangkit Virus Corona, 3 Merupakan Negara Tetangga, Indonesia Sudah Terkepung?
Menurutnya, Kampung Tambak Bayan merupakan destinasi yang unik dan menarik di Surabaya. Kampung tersebut, kata Pita, bisa menjadi ikon semangat toleransi.
Suseno Karja, Ketua RT 2 RW Surabaya menyampaikan, perayaan yang dilakukan oleh warganya terbilang sederhana.
"Kami mengemasnya secara apa adanya, tidak kami buat-buat. Awalnya, dulu hanya ada pertunjukan barongsai. Seiring berkembangnya waktu, para remaja juga ikut tampil seperti tari dan fashion show," kata Suseno ditemui seusai pertunjukan perayaan Imlek di kampungnya.
• Warga Wonokoyo Kota Malang Teriak Air-Air Saat Kedatangan Wagub Jatim Emil Dardak
• Satu Korban Tabrakan Mobil Patroli Polisi di Malang Meninggal Dunia, Polresta Malang Kota Ganti Rugi
• Niat Hati Gelar Pesta Sabu, Bela-belain dari Kediri ke Surabaya: Baru Sekali Beli, Eh Tertangkap
• Download Lagu MP3 Terlalu Berarti Ari Lasso, Kisah Soal Anak Muda dan Hubungan Antar Manusia
Semua kegiatan, ungkapnya, berasal dari warga. Bukan hanya warga Tionghoa yang berpartisipasi, warga non Tionghoa pun ikut andil di dalamnya.
"Sembilan puluh persen warga di sini ialah Tionghoa. Warga yang bukan Tionghoa juga ikut merayakan. Dari dulu, kami mempunyai toleransi yang tinggi," ungkap Lim Kirim Hau atau yang lebih akrab disapa Gepeng, penggerak pemuda Kampung Tambak Bayan.
Dalam mempersiapkan dekorasi dan penampilan hiburan tersebut, Gepeng menyebut setidaknya membutuhkan lima sampai tujuh hari.
• Edarkan Sabu, Pria di Surabaya Ini Ditangkap Anggota Polsek Kenjeran, Ditemukan 21 Poket Siap Edar
• Begini Meriahnya Imlek di Bandara Juanda, Ada Naga Liong Bagi-bagi Souvenir ke Penumpang
"Kami sangat senang. Setiap rumah juga menyediakan angpau. Perayaan ini selalu kami adakan setiap tahun," katanya.
Dalam perayaan Tahun Baru Imlek 2020, Suseno mengatakan, warga bersyukur karena masih diberi kesempatan dalam hidup.
"Semoga tahun ke depan lebih baik lagi. Kami semua memakai tahun yang baru dengan rasa syukur," ungkapnya.
Lanjut Gepeng, ia berharap, warga kampung diberikan rezeki dan kesejahteraan. Serta bisa hidup damai berdampingan.
Penulis : Christine Ayu
Editor : Heftys Suud