TRIBUNJATIM.COM - Kematian tragis dokter tertular virus Corona menjadi sorotan dunia.
Dokter itu meninggal dunia setelah merawat pasien korban virus Corona selama sembilan hari.
Kematian dokter tersebut membuat pemerintah langsung ambil tindakan.
• Pasien Pertama Virus Corona Justru Tak Pernah ke Pasar Huanan Wuhan, Peneliti Kuak Fakta Sebenarnya
• Foto ABG Madura 14 Tahun Nikahi Gadis Dewasa Sempat Viral, WO Bahas Malam Pertama, Kayak Apa Tuh’
Diketahui, dokter tertular virus Corona itu bernama Liang Wudong.
Ia merupakan dokter di Rumah Sakit di Provinsi Hubei Xinhua China.
Kematiannya menjadi kasus pertama, yakni tenaga medis yang tertular virus corona dari pasien.
Liang Wudong meninggal dunia pada Sabtu (25/1/2020) waktu setempat.
• Warga Wuhan Sebut Akhir Dunia, Perubahan Jadi Kota Hantu, Cek Foto Terbaru Akibat Virus Corona
Dilansir dari Kompas.com (grup TribunJatim.com), saluran televisi China Global Television Network (CGTN) menyebut Wudong sebagai satu dari sejumlah dokter yang berada di garda terdepan dalam upaya Pemerintah Tiongkok menanggulangi penyebaran virus korona ( coronavirus).
Hal itu sebagaimana diinformasikan oleh CGTN melalui akun Twitternya, @CGTN.
"Liang Wudong, a doctor at Hubei Xinhua Hospital who had been at the front line of the #CoronavirusOutbreak battle in Wuhan, dies from the virus at age 62
(Liang Wudong, seorang dokter di Rumah Sakit Hubei Xinhua yang berada di garis depan pertempuran #CoronavirusOutbreak di Wuhan, meninggal karena virus di usia 62)," tulis akun @CGTN, dikutip TribunJatim.com, Minggu (26/1/2020).
• 12 Negara Terjangkit Virus Corona, 3 Merupakan Negara Tetangga, Indonesia Sudah Terkepung?
Dikutip dari TribunSolo (grup TribunJatim.com), sebelum meninggal dunia, Liang Wudong mengeluh sakit dan sesak pada bagian dada.
Liang Wudong merupakan salah satu tenaga medis yang dikirim pemerintah China ke daratan Huabei, Xinhua, China.
Kejadian ini menjadi kasus pertama kematian staf medis karena terjangkit virus corona.
• VIRAL Video Warga Wuhan Ambruk di Kerumunan Diduga Akibat Virus Corona, Seberapa Parah Virus Ini?
Pemerintah China kemudian mengirim tenaga medis tambahan dan relawan sosial untuk membatu penduduk lokal.
Sebanyak 450 tenaga medis militer dikirim pemerintah ke Provinsi Huabei Xinhua, China.
Sejumlah staf ini merupakan tenaga medis pilihan yang sudah memiliki banyak jam terbang.
Selain itu mereka terlatih mengalami bencana epidemik seperti SARS atau Ebola.
• Pasien Pertama Virus Corona Justru Tak Pernah ke Pasar Huanan Wuhan, Peneliti Kuak Fakta Sebenarnya
• Fakta-fakta Wabah Virus Corona, Bisa Menular antar Manusia hingga Masih Satu Keluarga dengan SARS
Pengiriman tenaga medis ini dimaksudkan untuk meringankan beban tim medis setempat.
Mereka dikabarkan kewalahan dan nyaris kelaparan tiap hari karena merawat pasien yang membludak.
Sebelumnya, pemerintah China telah mengupayakan pencegahan penyebaran virus ini dengan menutup transportasi publik.
Karantina atau isolasi juga diberlakukan kepada kota-kota yang positif terjangkit wabah.
Pemerintah juga menutup beberapa lokasi rujukan wisatawan yaitu Tembok Besar China dan Disneyland.
• Kenali Gejala Awal Terjangkit Virus Corona, Dapat Ditularkan Lewat Batuk atau Bersin
Waspada Penyebaran Virus Corona, Ini Cara yang Benar Gunakan Masker
Virus Novel corona atau dikenal 2019-nCov merupakan jenis baru dari virus corona yang saat ini menjadi perhatian dunia.
Pasalnya, virus ini dapat menular dari hewan ke manusia.
Berdasarkan update terbaru dari Guardian, tercatat sebanyak 41 orang meninggal dunia akibat terjangkit virus corona.
Lebih dari 1.370 kasus di dunia yang terkonfirmasi adanya virus corona yang menular ke manusia.
• Asal Virus Corona Diduga dari Ular & Kelelawar di Pasar, Mengapa Orang China Suka Makanan Ekstrem?
Dari keseluruhan kasus tersebut, sebanyak 14 negara dilaporkan telah terjangkit virus corona.
Sebagai langkah pencegahan, banyak pihak menyarankan penggunaan masker untuk meminimalisir penyebarannya.
Lantas, bagaimana cara penggunaan masker yang benar dan tepat?
• Antisipasi Virus Corona Masuk ke Jatim, Dinkes Siapkan Thermal Scanner, Minta RS Waspada
Seorang dokter spesialis Mikrobiologi Klinik dari Departemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM), dr. R. Ludhang Pradipta R., M. Biotech, Sp.MK mengungkapkan bahwa penggunaan masker yang benar yakni sisi berwarna berada di luar.
"Bagian berwarna masker menghadap ke luar, dengan strip logam di bagian atas," ujar Ludhang saat dihubungi Kompas.com, Minggu (26/1/2020).
• Gejala Penderita Virus Corona Dikuak Dinkes Jatim, Panas Tinggi & Sesak Nafas, Mirip Infeksi Paru
Ia juga menambahkan, apabila masker memiliki pita, tali atau pita elastik dapat ditempatkan dengan benar untuk menjaga masker tetap di tempatnya.
"Masker harus benar-benar menutupi hidung, mulut, dan dagu. Strip logam menempel pada batang hidung dan masker harus pas menutup wajah," katanya lagi. (Kompas.com)
• Pasien Pertama Virus Corona Justru Tak Pernah ke Pasar Huanan Wuhan, Peneliti Kuak Fakta Sebenarnya