Larangan itu ditujukan untuk semua warga di Kota Wuhan untuk tetap berada di rumah masing-masing dan tidak dibolehkan berkeliaran di luar.
Sapriadi juga mengatakan ada 27 orang yang sekarang ada di China.
"12 di antaranya terjebak di kota Wuhan, termasuk saya sendiri yang terjebak," tuturnya.
Harapan Sapriadi, ia bersama dengan rekan-rekannya bisa segera keluar dari kota Wuhan.
Karena wabah virus corona itu terus meluas.
• 5 Langkah Cegah Penularan Virus Corona Menurut Dokter, Termasuk Cuci Tangan Pakai Sabun
“Saya bersama teman-teman Mahasiswa lainnya, berharap kepada Pemerintah Indonesia, Gubernur Aceh, Bupati dan Wali Kota untuk memikirkan nasip kami saat ini di Wuhan."
"Bagaimana caranya kami harus bisa keluar dari sini, sebab virus mematikan itu terus meluas saat ini,” ungkap Sapriadi.
Dapat bantuan dana dari Pemprov Aceh
Soal kondisi dan ketersediaan makanan, lanjut Sapriadi, pihak Pemerintah Aceh telah membantu.
Para mahasiswa di Wuhan berjumlah 12 orang itu diberikan dana darurat sebesar Rp 50 juta.
“Alhamdulillah stock makanan untuk saat ini sudah cukup."
"Minggu (26/1/2020) Jam 17:14 sore dari pihak Pemerintah Aceh telah memberi bantuan darurat kepada Mahasiswa Aceh di Wuhan sebanyak 12 orang berupa uang tunai Rp 50 juta,” ujar Sapriadi.
• Wabah Virus Corona, Pembina IDI Imbau Dokter Pelajari Informasi WHO, Minta Tetap Waspada & Tak Panik
Sebelumnya diberitakan, rekannya bernama Alfi Rian yang juga terjebak di Kota Wuhan membenarkan kucuran dana tersebut.
Menurutnya dana sebesar Rp 50 juta dikirim atas instruksi dari Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Aceh, Nova Iriansyah.
Alfi menuturkan biaya itu diharapkan bisa membantu mahasiswa membeli stok makanan.