Sempat Selamat Pasca Lompat dari Fly Over, Juru Kunci Makam Surabaya Minta 1 Minuman Sebelum Tewas

Penulis: Luhur Pambudi
Editor: Januar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sempat Selamat Pasca Lompat dari Fly Over, Juru Kunci Makam Surabaya Minta 1 Minuman Sebelum Tewas

Menurut Kanit Reskrim Polsek Sawahan Iptu Ristitanto, korban nekat melakukan aksinya karena merasa frustrasi karena mengidap penyakit prostat dan ginjal.

Penyakit itu diidap korban selama kurun waktu enam bulan.

Lantaran sakitnya itu tak kunjung sembuh, tak pelak korban melakukan aksi nekat semacam itu.

"Iya mas korban frustrasi," katanya saat dihubungi TribunJatim.com, Rabu (29/1/2020).

Permintaan Terakhir

Berdasarkan data yang dihimpun TribunJatim.com, pria berusia 46 tahun itu bekerja sebagai juru kunci makam.

BW yang tinggal di Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya terpaksa dirawat karena luka pada kepala dan kaki akibat benturan dengan mobil dan aspal jalan.

Luka-luka itu diperoleh BW setelah melakukan aksi nekat melompat dari Jembatan Layang Pasar Kembang setinggi enam meter (sebelumnya lima meter).

Adik korban, Hana Maria, dengan bola matanya yang tampak berkaca-kaca mengaku, tak menyangka jika kakak keempatnya itu akhirnya meninggal dunia dalam perawatan medis.

"Jam 16.30 WIB. Kondisinya ngedrop. Ya dibantu mas mas bapak bapak ini," ujar HM seraya menunjuk ke arah dua orang petugas berseragam BPB Linmas Pemkot Surabaya di depan Kamar Mayat RSU Dr Soetomo, Rabu (29/1/2020).

HM mengira kondisi kakaknya itu berangsur membaik dan diperkirakan lekas sembuh.

Apalagi kakaknya itu, beberapa jam sebelum meninggal sempat meminta dibuatkan minuman kopi hitam.

"Tadi masih sadar. Masih minta kopi. Bisa ngomong," tukasnya.

Namun ,Tuhan berkata lain, tubuh kakaknya itu malah makin memburuk hingga memasuki fase kritis.

Kondisinya BW kian memburuk dan diperparah dengan komplikasi penyakit yang diidap pria tersebut selama kurun waktu tiga bulan.

Halaman
1234

Berita Terkini