Pemkot Surabaya Bekerjasama dengan BMKG Lakukan Pemetaan Mikrozonasi Gempa Bumi

Penulis: Yusron Naufal Putra
Editor: Elma Gloria Stevani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat bertemu dengan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pemkot Surabaya melakukan kerjasama dengan BMKG pusat untuk melakukan pemetaan mikrozonasi gempa bumi.

Rombongan dari BMKG pun berkunjung ke Kota Surabaya dan ditemui langsung oleh Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.

"BMKG mendapat kesempatan bekerja sama dengan Pemerintah Kota Surabaya melakukan pemetaan mikrozonasi gempa bumi," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.

Menurutnya, pemetaan itu menjadi penting, untuk mengetahui secara akurat zona yang diprediksi atau berpotensi mengalami getaran.

19 DPD Usulkan Nama Bacabup hingga Bacawawali ke DPW PKS Jatim, Baru Satu Daerah Sudah Mengerucut

Baru Keluar dari Penjara, Mantan Pegawai Hotel Kembali Ditangkap BNNK Surabaya karena Sabu-Sabu

Plengsengan Sungai Brantas di Malang Ambrol, Kamar Mandi dan Gudang Milik Warga Langsung Lenyap

Penasihat Hukum Sugeng si Pemutilasi Wanita di Malang Bikin Duplik Tak Sampai Sehari: Nggak Masalah

Polisi Bantah Adanya Percobaan Penculikan Anak di Wonokromo: Gangguan Jiwa dan Kembali ke Keluarga

Pemkot Surabaya Anggarkan Rp 20 Milyar untuk Pembangunan Tunnel Penghubung KBS-Terminal Joyoboyo

Sebab, hampir di seluruh Indonesia potensi getaran gempa bisa saja terjadi, termasuk di Kota Surabaya.

"Hasil dari pemetaan dapat dijadikan dasar pertimbangan untuk penyempurnaan tata ruang dan penyempurnaan standar bangunan tahan gempa," ungkapnya menambahkan.

Lebih lanjut dia mengatakan, sejauh ini pihaknya belum dapat menyebut getaran gempa berpotensi besar terjadi di kota pahlawan.

Sebab, butuh pemetaan lebih lanjut untuk menentukan hal itu.

Saat ini, alat pendeteksi gempa seperti intensity meter telah terpasang di Kota Surabaya. Jumlahnya, berkisar antara 10 hingga 15 titik.

Rencananya, tahun ini juga akan ditambah dua alat akselerometer di kawasan Surabaya Selatan dan Utara.

Alat itu, untuk berfungsi untuk mengukur kekuatan getaran.

Rencana Pembangunan Tunnel Penghubung KBS-Terminal Joyoboyo, Risma Targetkan Rampung Tahun Ini

BREAKING NEWS Percobaan Penculikan Anak TK di Wonokromo, Wajah Pelaku Dihafal Warga, Lihat Endingnya

Detik-Detik Terakhir Wanita Penculik Anak Dikepung Warga, Bekap Mulut Kepsek hingga Disergap Ibu-Ibu

"Alat itu kami pantau, sehingga kalau ada getaran gempa bumi terjadi, kita bisa mengetahui secara cepat titik mana yang mengalami getaran membahayakan," tambahnya.

Meski begitu, Kepala BPB Linmas Surabaya, Eddy Christijanto mengatakan, hal ini hanya bentuk kewaspadaan semata. Artinya, warga tidak perlu cemas berlebihan.

Sebab, berdasarkan catatan dari BMKG, selama ini Kota Surabaya belum pernah mengalami gempa maupun tsunami.

"Sebenarnya ini adalah bentuk kewaspadaan saja dari BMKG dan Pemerintah Kota," ujarnya saat dikonfirmasi terpisah.

Penulis: Yusron Naufal Putra

Editor: Elma Gloria Stevani

Berita Terkini