Plengsengan Sungai Brantas di Malang Ambrol, Kamar Mandi dan Gudang Milik Warga Langsung Lenyap
Sebuah plengsengan Sungai Brantas yang berada di Jalan Muharto Gang V B RT 3 RW 9 Kelurahan Kotalama, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang ambrol.
Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Elma Gloria Stevani
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Kukuh Kurniawan
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Sebuah plengsengan Sungai Brantas yang berada di Jalan Muharto Gang V B RT 3 RW 9 Kelurahan Kotalama, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang ambrol.
Ambrolnya plengsengan sepanjang sekitar 40 meter itu bersamaan dengan hujan cukup deras yang mengguyur Kota Malang selama hampir dua jam lebih.
Akibat kejadian tersebut, tujuh bangunan berupa lima kamar mandi, dua gudang yang digunakan oleh warga sekitar serta sebuah kandang ayam menjadi korban ambrolnya plengsengan tersebut.
• Baru Keluar dari Penjara, Mantan Pegawai Hotel Kembali Ditangkap BNNK Surabaya karena Sabu-Sabu
• BREAKING NEWS Percobaan Penculikan Anak TK di Wonokromo, Wajah Pelaku Dihafal Warga, Lihat Endingnya
• Sudah Kantongi Ciri-ciri, Polisi Segera Bekuk Pelaku Pembunuhan Bocah SD di Bawah Jembatan Mojokerto
• PENGAKUAN Anak Kos Pembunuh Janda Kaya Tulungagung, Tahu Kebiasaan Korban Pakai Emas Saat Berjualan
• Pembunuh Janda Kaya di Tulungagung Sempat Mencuri Emas Korban Rp 15 Juta dan Dijual di Surabaya
• Detik-Detik Terakhir Wanita Penculik Anak Dikepung Warga, Bekap Mulut Kepsek hingga Disergap Ibu-Ibu
Seorang warga yang rumahnya tepat berada di depan plengsengan ambrol, Ahmad Syaiful (26) mengatakan kejadian ambrolnya terjadi sekitar pukul 14.30.
"Saat itu ada suara seperti gemuruh kayak gempa. Tak berselang lama langsung plengsengannya ambrol," ujarnya kepada TribunJatim.com, Senin (24/2/2020).
Ahmad Syaiful menyampaikan, bahwa dirinya sempat akan melarikan diri karena rumahnya dekat dengan lokasi kejadian.
"Lokasi kejadian persis di depan rumah dan jaraknya sekitar 5 meteran. Takutnya merambat ambrolnya, namun ternayata ambrolnya hanya di plengsengan saja," jelasnya.
Ahmad Syaiful menerangkan, bahwa beruntung saat itu kondisi hujan cukup deras sehingga tidak ada anak kecil maupun warga yang berada tepat di atas lokasi ambrolnya plengsengan.
"Saat itu hujan jadi warga berteduh di dalam rumah masing masing. Jadi tidak ada satupun korban jiwa dalam kejadian itu. Mungkin korban jiwanya hanya ayam kampung sekitar lima ekor saja yang saat itu berada di dalam kandang," ungkapnya.
• Pemkot Surabaya Anggarkan Rp 20 Milyar untuk Pembangunan Tunnel Penghubung KBS-Terminal Joyoboyo
• Sukses Jadi Atlet Lempar Bumerang, Harry Gunawan Produksi dan Pasarkan Bumerang hingga Mancanegara
• Kapolresta Malang Kota Sosialisasi Perlindungan Anak dan Cegah Perundungan di SMAN 4 Kota Malang
Sementara itu, Ketua RT 3, Dasuki menuturkan pihak kecamatan, kelurahan dan BPBD Kota Malang sudah berada di lokasi kejadian.
"Pihak BPBD Kota Malang langsung memberikan garis penanda mencegah masyarakat terlalu mendekat ke lokasi kejadian. Karena ketinggian dari jalan gang ke sungainya sekitar 12 meter sehingga cukup berbahaya," pungkasnya.
Penulis: Kukuh Kurniawan
Editor: Elma Gloria Stevani