TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Sebuah foto truk sampah dengan kondisi kontainer rusak parah menyebar di antara warganet Tulungagung.
Keberadaan truk sampah itu dipertanyakan, karena dianggap tidak layak pakai serta justru berpotensi menjatuhkan sampah di sepanjang jalan.
Kabid Sampah dan B3, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tulungagung, Agus Prijanto Utomo mengakui, kondisi truk sampah itu.
Menurut Agus Prijanto Utomo, memang ada sejumlah kontainer sampah yang rusak, karena perawatan tidak sebanding dengan jumlah yang rusak.
“Terima kasih buat perhatiannya, untuk kontainer yang rusak kami sudah menanganinya,” ujar Agus Prijanto Utomo.
Menurut Agus Prijanto Utomo, salah satu sebab kontainer sampah yang rusak adalah, air lindi yang bersifat korosif.
Akibatnya kontainer sampah yang terbuat dari bahan logam besi mudah termakan korosi.
• PENGAKUAN Korban Selamat Perahu Tenggelam di Sungai Brantas, Ini Cara Fery Bertahan di Permukaan Air
• Cerita Istri Korban Perahu Tenggelam di Sungai Brantas Jombang: Lemas Dengar Perahu Suaminya Hanyut
• Promotor Musik Emiles Enterprise Ajak Masyarakat Jawa Timur Dukung Tiara Menang Indonesia Idol 2020
• Perahu Terbalik di Sungai Brantas, 4 Orang Hilang, Pencarian Korban Terkendala Pusaran Arus Deras
• Perahu Terbalik di Sungai Brantas Jombang hingga 4 Orang Hilang, Warga Nganjuk Ikut Pantau Dam
• Pencarian Korban Perahu Penyeberangan Terbalik di Sungai Brantas Diperluas hingga Radius 16 Km
DLH saat ini mempunya 53 kontainer sampah, dengan rincian 35 dalam kondisi layak dan 28 dalam kondisi rusak.
“Kami sebenarnya juga punya bengkel, kalau ada kerusakan kecil-kecilan sudah bisa kami atasi. Termasuk penggantian plat kontainer yang rusak,” sambung Agus.
Sementara armada pengangkut sampah terdiri dari 10 amrol dan 5 truk.
Amrol adalah kendaraan khusus yang dipakai untuk mengangkut kontainer sampah.
Dengan jumlah ini, Agus menilai armada yang ada masih sangat kurang.
Karena itu pihaknya berharap setiap pemerintah desa menganggarkan pengadaan kontainer sampah dari Dana Desa.
Keberadaan kontainer di setiap desa akan memudahkan pengangkutan sampah, sehingga tidak kelebihan muatan.
Cara ini juga akan memperpanjang usia kontainer yang ada.