TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Saat ini, Kota Surabaya talah melakukan langkah antisipatif atas makin merebaknya virus Corona.
Meski hingga saat ini belum ada warga yang terpapar virus mematikan itu, namun Pemkot Surabaya telah menyebar masker hingga kampung.
Masker-masker itu sudah disebar ke setiap kelurahan.
• VIRAL Driver Ojol Pakai Masker Anti-Nuklir Cegah Virus Corona, Penumpang Beberkan Cerita di Baliknya
Warga bisa mengambil gratis di setiap kelurahan.
"Warga setiap saat bisa meminta masker itu jika diperlukan. Ini perintah Bu Wali (Wali Kota Tri Rismaharini)," kata Camat Gubeng Suprayitno.
Bisa secara individu atau kelompok meminta masker tersebut.
• Program Bayi Tabung Irwansyah dan Zaskia Berhasil, Ini Wajah Ceria Keduanya Lihat Embrio/Calon Janin
• Akhirnya Terkuak 2 Penyebab Warga Indonesia Tak Terkena Virus Corona, Kekhawatiran WHO Terpatahkan
Utamanya saat kondisi memang darurat dan membutuhkan.
Bukan tidak ada apa-apa, tiba-tiba minta masker juga tidak dianjurkan.
Suprayitno menuturkan, hingga saat ini wilayahnya yang berada di tengah kota masih adem ayem terkait penyebaran virus Corona.
• Saat Wong Cilik Pasrah Lihat Aksi Warga Panik Borong Bahan Pangan dan Masker: Kayak Takut Mati
Dia berdoa selamanya tidak ada apa-apa terkait virus Corona.
Namun jika ada warga kampung yang kemudian ketakutan dan minta masker akan diperhatikan.
Tapi dirinya yakin saat ini belum ada warga yang panik hingga meminta masker.
• HEBOH Mahal-mahal Beli Masker Rp330 Ribu Ternyata Kotor, Begini Keterangan Produksi dan Lokasi
"Yang jelas saat ini ketersediaan masker di setiap kelurahan cukup. Berapa pun, kelurahan-kelurahan sudah siap," kata Suprayitno.
Tak perlu menunjukkan KTP untuk mendapatkan masker.
Suprayitno menyarankan ada baiknya jika meminta masker dalam jumlah banyak bisa melalui RT.
Cara Membuat Masker Menurut Dokter
Mengutip dari mustsharenews.com, Dokter Taiwan bernama Chen Xiaoting membagikan cara membuat masker dari kain melalui Facebook.
Berbeda dengan masker bedah, masker buatan sendiri ini dapat dicuci dan bisa dipakai berkali-kali.
Masker dari kain dibuat dengan 3 lapisan, yaitu lapisan non-anyaman tahan air (depan), microfibre melt-blown kain non-anyaman (tengah), dan kain biasa yang bukan tenunan (belakang).
Dr Chen menganjurkan masker dari kain ini untuk berjaga-jaga jika masker habis terjual.
Dia juga menjelaskan penggunaan masker kain tidak aneh di kalangan medis.
Chen menemukan rumah sakit di perbatasan Thailand-Myanmar menggunakan masker kain untuk menghindari limbah medis.
• Cara Membuat Masker yang Dianjurkan Dokter Taiwan, Antisipasi Kelangkaan saat Wabah Virus Corona
Selain itu masker kain lebih ramah lingkungan karena dibuat dari bahan bekas pakai.
Ada 4 langkah yang harus dilakukan untuk membuat masker:
Beli kain, jadikan masker bedah sebagai sampel ukuran untuk penjahit.
Chen memakai selembar kain biru berukuran 30x105 cm, yang bernilai S $ 10,95 (55 yuan).
Tempatkan kain bukan tenunan sebagai filter udara.
Setelah dijahit, pada lapisan tengahnya disisipkan filter atau kain tenunan mikro yang meleleh tanpa serat.
• Tips Memilih Masker Cegah Penularan Virus Corona ala Dinkes Pamekasan, Jangan Lupa Rutin Cuci Tangan
Dokter menggunakan kain yang berlubang di bagian tengah untuk lubang masker.
Pada bagian tengah yang berlubang itu diberikan tisu basah yang sudah dikeringkan.
Tisu tersebut dapat diganti untuk filter lain seperti kain, popok, kain kasa, tisu basah.
Chen juga mengingatkan, masker ini perlu diganti jika sudah sering digunakan berkali-kali.
Pertama, ambil selembar kain dan ikuti polanya.
Prosesnya termasuk menyeterika dan melipat kain seperti yang ditunjukkan pada pola dan menempatkan 2 lembar kain terpisah untuk sisi topeng.
Jangan lupa meninggalkan saku di tengah untuk filter udara, bisa diisi tisu basah dan kain kasa. (TribunStyle.com)
Penulis: Nuraini Faiq
Editor: Arie Noer Rachmawati