Poin Penting : 

• Law Firm HSSP membuka layanan konsultasi hukum gratis di Resto Grandia Surabaya, menangani berbagai isu seperti warisan, pidana, utang piutang, dan sengketa lahan
• Diskusi dilakukan dalam suasana informal, sambil ngopi dan makan gorengan, agar warga tidak sungkan menyampaikan masalah hukum mereka
• Nurry, pengelola panti asuhan yang digugat oleh saudaranya, warga merasa terbantu dengan arahan hukum yang jelas dan mudah dipahami

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Tony Hermawan

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Banyak orang gagap menghadapi kasus hukum.

Tidak tahu harus mulai dari mana, ke mana harus bertanya, dan apa langkah pertama yang mesti diambil.

Kebingungan diakui Nurry, saat digugat oleh 9 saudaranya.

Warga asal Buduran itu sehari-hari menjadi pengelola panti asuhan yatim piatu di Sepanjang, Sidoarjo.

Dulu sebelum ibunya almarhum telah memwakafkan salah satu aset keluarga untuk difungsikan sebagai panti asuhan. Menurutnya, belakangan saudaranya mensoalkan bangunan panti asuhan.

Baca juga: Dosen Hukum dan Hak Asasi UB Soal Polemik Bendera One Piece : Bukanlah Pelanggaran

Makanya, Jumat sore (15/8) datang Ke Resto Grandia, untuk konsultasi masalah internal dengan familinya itu.

"Gugatan saudara saya sampai kasasi di Mahkamah Agung sudah ditolak, tapi saya merasa saudara saya masih gak terima. Datangi ke panti asuhan, sampai mengajak sumpah pocong," ujar Nurry memulai ceritanya.

Di samping kanan kirinya duduk dua pria bersetelan rapi. Mereka dengan sabar mendengarkan, menanggapi setiap keluhan dengan bahasa sederhana. Keduanya ternyata adalah advokat.

Pertemuan sore itu ternyata memang sudah dijadwalkan. Habibullah, salah satu advokat yang hadir, mengatakan kegiatan ini adalah layanan konsultasi kantor firmanya.

 Dia menyebut setiap Jumat akan rutin membuka jasa konsultasi hukum gratis.

Bersama beberapa rekannya, Sahura, ⁠Ardhita Sudana Putera, Anita Cornelia,Ami Raditya, akan siap menampung berbagai keluhan warga mulai dari perkara pidana, warisan, utang piutang, hingga sengketa lahan.

Baca juga: Masih Seteru dengan Nikita Mirzani, Kini Produk Reza Gladys Ilegal, Kuasa Hukum: itu Treatment

"Banyak warga yang bingung harus mulai dari mana kalau ada masalah hukum. Di sini bisa cerita dulu, baru kami arahkan langkah-langkah yang perlu diambil,” ujarnya.

Isu yang dibawa warga sore itu beragam, mulai dari warisan, ada pula yang berencana menggugat bank. Tak ada kesan formal saat diskusi. Tukar pikiran bisa dilakukan dengan sambil menyeruput kopi dan sesekali makan gorengan.

“Kalau di kantor hukum, banyak yang sungkan datang. Di sini suasananya lebih cair,” kata Habibullah.

Menjelang magrib, satu per satu warga beranjak. Nurry termasuk yang pulang. Dia mengaku hari itu banyak mendapat masukan soal hukum.