Antisipasi Virus Corona di Malang

Termometer Inframerah Mulai Jadi Barang Langka di Malang, Harga Naik Sejak Ramai Wabah Virus Corona

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI Pengecekan suhu tubuh menggunakan termometer inframerah.

Dia menjelaskan, stok masker terakhir yang dijualnya yaitu per Rabu kemarin, itupun hanya sisa sembilan lembar.

Apotek Seger Jaya Jalan Dr Wahidin Sudirohusodo tertempel kertas bertuliskan mohon maaf masker habis, Jumat (6/3/2020). (SURYA/M SUDARSONO)

Lik memang menjual masker secara rata per harinya, tidak boleh orang datang langsung beli banyak.

Penutup area mulut dan hidung itupun dijualnya seharga Rp 4 ribu per lembar, memang meningkat dibanding harga sebelum yaitu Rp 1000.

Sedangkan jika harga per boks isi 50 lembar dijualnya Rp 39 ribu, saat itu barangnya masih ada.

9 Pasien Pengawasan Virus Corona Diisolasi, Lihat Update, Kabar Baru 2 WNI yang Positif: Masih Batuk

"Lama-lama memang naik, karena stoknya sulit, harga dari distributor juga naik. Tapi untuk saat ini memang tidak ada stok, diperkirakan hingga setelah lebaran," ungkapnya.

Sementara itu, Apotek Budi di jalan Basuki Rahmat, sudah sejak Januari tidak ada ketersediaan masker.

Disebutkan manager apotek, Ina Budi Harumanti jika stok masker sudah tidak ada waktu mulai ramai virus Corona.

"Sudah sejak Januari tidak ada masker, biasanya jualnya per boks isi 60 lembar seharga Rp 30 ribu, sekarang barangnya tidak ada dan mahal," pungkasnya. (M Sudarsono)

Penulis: Kukuh Kurniawan

Editor: Arie Noer Rachmawati

Berita Terkini