Para pakar lingkungan menyoroti kemampuan pengolahan limbah medis China yang dianggap tidak memadai.
Otoritas Lingkungan dan Kesehatan mengatakan masker maupun alat pelindung lain terutama barang yang dipakai oleh tenaga medis dan orang yang terinfeksi virus, harus diperlakukan sebagai limbah klinis dan disterilkan sebelum dibakar pada suhu tinggi dengan alat khusus.
Sementara jumlah insinerator yag dimiliki China untuk pengolahan limbah medis tak dipublikasikan.
Akan tetapi para ahli mengatakan sebagian besar tetap tak berubah selama dekade terkahir.
Yang menjadi kekhawatiran adalah kenyataan bahwa sebagian besar fasilitas untuk mengatasi limbah medis yang dibangun pada masa wabah SARS 17 tahun lalu saat ini mendekati akhir masa operasinya.
China sendiri dikenal sebagai pencemar dan penghasil sampah terbesar di dunia dengan 2 juta ton limbah medis pada 2018.
• Dulu Viral TKW Blitar Dinikahi Bule, Kini 8 Tahun Pernikahan, Penampilan Berubah: Sekali-kali Boleh
Akan tetapi belum mengeluarkan standar terkait pengendalian pencemaran khusus untuk limbah klinis.
Menurut Southern Metropolis Daily sebagaimana dikutip SCMP, Wuhan menghasilkan lebih dari 200 ton limbah medis pada 24 Februari, naik dari 109 ton pada lima hari sebelumnya.
Menurut Ketua Pejabat di Kementerian Lingkungan, angka tersebut jauh melebihi 50 ton sehari yang bisa ditangani oleh fasilitas pembuangan limbah medis khusus kota.
Eric Liu, seorang spesialis limbah beracun di kantor Greenpeace Beijing mengatakan China memiliki kekurangan besar dalam fasilitas pembuangan limbah.
Khususnya yang mampu menangani limbah klinis.
Menurut Liu, pembuangan masker bisa dikategorikan menjadi tiga.
Masker dari orang yang positif terinfeksi seharusnya dibuang di fasilitas pembakaran khusus
Kedua, masker yang digunakan orang sehat bisa diatasi dengan cara yang sama dengan mengatasi limbah rumah tangga yang dibakar di tungku industri.
Akan tetapi tantangannya adalah limbah yang digunakan oleh orang-orang yang ditempatkan di bawah karantina rumah atau orang lain dengan gejala ringan.