Jumlah Locus Stunting Turun, Trenggalek Fokus Penanganan di 21 Desa pada Tahun Depan

Penulis: Aflahul Abidin
Editor: Sudarma Adi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin saat mengikuti rembuk stunting kedua beberapa waktu lalu.

Jumlah Locus Stunting Turun, Trenggalek Fokus Penanganan di 21 Desa pada Tahun Depan

TRIBUNTRENGGALEK.COM, TRENGGALEK - Kabupaten Trenggalek akan fokus menangani stunting di 21 desa yang ditetapkan menjadi lokus pada 2021.

Jumlah desa locus stunting itu turun dari data sebelumnya yang berjumlah 25 desa.

Data Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kabupaten Trenggalek menyebutkan, penurunan desa locus stunting itu berdasarkan dua hal.

Yakni, jumlah persentase kasus yang turun dan maksimalnya upaya penanganan di tiap desa.

Cegah Sebaran Virus Corona, Pemkab Trenggalek Tunda Semua Event & Tutup Tempat Wisata Sampai 2 Pekan

Tukang Ojek Trenggalek Curi Ponsel Teman Kencan Saat Mandi, Tertangkap Gegara Penjaga Konter Cerdik

Antisipasi Virus Corona, Petugas Gabungan Semprot Terminal Surodakan Trenggalek Pakai Disinfektan

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Trenggalek Esti Ayu menjelaskan, beberapa desa yang sebelumnya menjadi locus sudah banyak yang keluar.

"Jadi dari 21 desa itu, beberapa desa lama dan beberapa desa baru," kata Esty, Selasa (17/3/2020).

Nantinya, tiap organsiasi perangkat daerah (OPD) yang terlibat dalam penanganan stunting akan fokus di desa-desa tersebut.

Sebanyak 21 desa itu tersebar di Kecamatan Trenggalek, Tugu, Suruh, Dongko, Bendungan, dan Panggul.

Pemkab Trenggalek sebelumnya telah menggelar Rembuk Stunting kedua untuk mengintregitaskan penanganan masalah itu lintas OPD.

Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menuyebut, angka stunting di Kabupaten Trenggalek telah turun.

"Alhamudulillah saat ini angkanya tinggal 14 persen atau kurang lebih 4.000 kasus. Penurunan sudah cukup banyak dan semoga bisa terus kita turunkan," kata pria yang akrab disapa Mas Ipin itu.

Pemkab juga mewacanakan pemberian insentif kepada desa sehat. Insentif itu rencananya akan diberikan untuk perbaikan gizi masyarakat.

"Penganggaran di OPD yang ditujuan untuk penanganan stunting sudah disiapkan. Saya juga berharap, desa juga melakukan hal yang sama. Setiap penganggaran APBDes tujuan akhirnya juga untuk penanganan stunting," pungkas Mas Ipin.

Penulis : Aflahul Abidin

Editor : Sudarma Adi

Berita Terkini