TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sekitar 27 ribu pemudik asal Lamongan disebutkan pulang kampung akibat merebaknya virus covid-19 atau corona.
Hal ini disampaikan anggota DPRD Jatim, Achmad Firdaus Febrianto.
Sekalipun demikian, Firdaus berharap masyarakat Lamongan tidak perlu panik apalagi sampai mengasingkan para perantau tersebut. Menurut Firdaus, pemudik tersebut belum tentu terpapar corona.
”Tentunya mereka yang pulang kampung itu harus melakukan tes kesehatan terlebih dahulu,” kata Firdaus saat dikonfirmasi di Surabaya, Kamis (2/4/2020).
• Dinilai Tak Sportif, Gabriel Do Carmo Harus Absen Dua Laga, Persela Lamongan Didenda Rp 20 Juta
• Belasan Ribu Warga Mudik ke Lamongan, Ini Cara Pemkab Mencegah Covid-19
• Lamongan Masuk Wilayah Darurat Virus Corona, Hasil Tes Swab Ungkap 9 Orang Positif Covid-19
Politisi Partai Gerindra ini berharap masyarakat menghindarkan kecurigaan bahwa semua perantau megidap virus berbahaya tersebut. Sekalipun, kewaspadaan tersebut tetaplah penting.
"Saya mengambil contoh Di Lamongan, khususnya di Sekaran. Di kawasan ini sudah diterapkan ketentuan. Bahwa, perantau yang pulang harus didata oleh RT setempat untuk dilaporkan pada pihak desa lalu ke kecamatan serta harus diperiksa di puskesmas,” kata Firdaus.
Bahkan, ada sebagian perantau yang secara sadar juga memeriksakan diri secara mandiri. ”Pun apabila masih ada yang bandel (tak mau diperikasa), pihak polsek ikut menjemput. Ternyata, cara ini lumayan ampuh,” katanya.
Politisi asal Lamongan yang banyak berkerja di Surabaya ini pun mendukung cara itu. Mengingat, corona saat ini sudah parah. ”Di Jatim sudah 19 daerah zona merah. Paling tidak itu bisa menjadi indikasi bahwa penyebaran Corona sudah bertekanan tinggi sehingga perlu bertindak hati-hati untuk kesehatan dan keselamatan lingkungan kita bersama,” kata mantan Ketua Komisi B DPRD Jatim ini.
Hingga Kamis (2/4/2020) pukul 16.00 WIB, jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Lamongan mencapai 26 orang dan Orang Dalam Pemantauan (ODP) mencapai 170 orang. Sekalipun demikian, Lamongan memang belum termasuk dalam zona merah di Jatim (dikutip dari laman infocovid19.jatimprov.go.id di hari yang sama).
Penulis : Bobby Koloway
Editor : Sudarma Adi