Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan TribunJatim.com, David Yohanes
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Satgas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Tulungagung mulai memfungsikan Rusunawa Mahasiswa milik Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung, untuk lokasi karantina orang dalam pengawasan (ODP) virus Corona (Covid-19).
Pada Sabtu (4/4/2020), ada tiga ODP yang mulai menjalani karantina di tempat ini.
Sementara pada Minggu (6/4/2020), ada tambahan satu lagi ODP.
• Pencuri Spesialis Bobol Atap Tulungagung Dihajar Massa, Ternyata Juga Gondol Ponsel di Campurdarat
• UPDATE CORONA di Kabupaten Kediri Minggu 5 April 2020, Pasien Terkonfirmasi Covid-19 Tambah 3 Orang
Ia adalah salah satu peserta pelatihan calon petugas haji 2020, yang ikut acara pada 9-18 Maret 2020 silam di Asrama Haji Surabaya.
Satu ODP lain adalah pasien kasus 01 yang pernah dinyatakan positif, namun sudah sembuh.
Ia kembali menjalani karantina, karena hasil uji sampel ke-3 belum keluar.
Sedangkan dua orang lainnya adalah orang-orang yang pernah kontak dengan pasien kasus 01.
Mereka diawasi oleh petugas medis dari RSUD dr Iskak Tulungagung dan dari Dinkes Tulungagung, dibantu satpol PP, TNI, dan polisi.
• Jumlah Pendonor di Kota Blitar Turun Sejak Ada Corona, Jajaran Polres Blitar Kota Turun Donor Darah
• Penutupan Sejumlah Jalan di Kota Madiun Dikeluhkan Warga Kabupaten Madiun, Dua Kepala Daerah Bertemu
Pengoperasian Rusunawa IAIN Tulungagung ini juga untuk mengantisipasi kepulangan pekerja migran.
“Menjelang Ramadan dan Idul Fitri, kami perkirakan akan banyak pekerja migran yang pulang ke Tulungagung,” ujar Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo.
Kini satgas aktif merazia bus yang diperkirakan membawa pakerja migran yang mudik.
Mereka didata dan dimasukkan dalam ODP, dan dipantau oleh petugas kesehatan di desanya.
• Kodim 0807 Dapat Sumbangan 1400 Masker dan Hand Sanitizer dari Klub Pajero Tulungagung
• UPDATE CORONA Blitar Minggu 5 April, 1 Pasien Positif Covid-19 Sudah Sembuh, Tetap Isolasi Seminggu
Jika nanti ditemukan pekerja migran dengan suhu badan 37,5 derajat celcius, maka akan langsung dirujuk ke puskesmas penyangga.
“Yang suhunya normal, mereka tetap wajib menjalankan isolasi mandiri di rumah. Kita harus tanggap menghadapi situasi ini,” ucap Maryoto Birowo.