Virus Corona di Jawa Timur

Komunitas Ves Bojogress Produksi 1.000 Face Shield untuk Tenaga Medis Surabaya, Sidoarjo dan Gresik

Penulis: Mayang Essa
Editor: Hefty Suud
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Roni Noor bersama anggota Komunitas Ves Bojogress dalam pembuatan APD face shield di Jalan Sidosermo, Surabaya, Senin (13/4/2020).

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Mayang Essa

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Ditengah pandemik Corona (Covid-19), Alat Pelindung Diri (APD) yang diperuntukkan bagi tenaga medis kian terbatas.

Berangkat dari permasalahan itu, Komunitas Ves Bojogress (Suroboyo, Sidoarjo, Gresik) mulai memproduksi face shield. 

Cerita Hendropriyono Soal Sikap Sintong Panjaitan Saat Kopassus & Dia Terkepung: Saya Benci

Sumbangan Kaesang ke Korban Covid-19 Dinyinyir, Anak Presiden Emosi Bahas Logo, Ngegas: Maumu Apa?

Alat pelindung wajah ini diproduksi sebanyak seribu biji dan akan didistribusikan ke 121 puskesmas di tiga Kota yaknik Surabaya, Gresik dan Sidoarjo.

Roni Noor Adam, Wakil Ketua Komunitas mengatakan seribu face shield nantinya akan diserahkan secara simbolis ke Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini. 

“Total seribu face shield yang 200 biji akan disumbangkan secara simbolis kepada Bu Risma. Mengingat 63 puskesmas berada di Surabaya,” paparnya, Senin (13/4/2020). 

Bahaya Masker Kain Jika Dipakai Lebih dari 4 Jam dalam Sehari, Simak Penjelasan Ahli Medis

Uang Tunai dan Sembako untuk Warga Terdampak Covid-19 Mojokerto Bakal Disalurkan hingga Akhir April

Berdiri sejak 2013, Komunitas Ves Bojogress mengaku pertamakalinya dalam memproduksi APD secara mandiri. Mulai dari mempersiapkan bahan face shield, perakitan, sterilisasi hingga pendistribusian. 

Dalam pembuatannya, Roni mengacu pada standard yang sudah ditetapkan oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 

FAKTA 1 Dosen UM Positif Covid-19, Dirawat di RSSA Malang Sejak 7 April, Pernah Ikut Pembekalan Haji

“Dalam standarnya, Kemenkes memiliki acuan yakni kedap air dan dibawah dagu saat dipakai. Sedangkan ukuran, bentuk dan ketebalan belum ada standard khusus,” paparnya. 

Selama masa produksi, Roni mengaku mengalami kesulitan dalam mendapatkan bahan face shield yang mulai langkah. 

 “Karena bahan seperti mika sudah mulai banyak dicari orang, sehingga bahan semakin langkah dan terjadi pelonjakan harga dari sebelumnya,” paparnya. 

Penulis: Mayang Essa

Editor: Heftys Suud 

Berita Terkini