Muhammad hanya menuturkan, ada 20 orang yang dikirim dari Jember sebagai peserta pelatihan haji yang digelar pada 9 - 18 Maret 2020 itu. Peserta itu adalah peserta pelatihan petugas pendamping haji, dan petugas kesehatan haji. Delapan orang petugas pendamping haji dari Kantor Kemenag, dan 12 orang tenaga kesehatan dari Dinas Kesehatan Jember.
Setelah ada kabar adanya pasien positif Covid-19 dari cluster tersebut, yang berasal dari kota di luar Jember, pihak Kemenag Jember lansung meminta peserta pelatihan petugas haji itu melakukan pemeriksaan kesehatan. Mereka juga diminta mengisolasi diri secara mandiri di rumah masing-masing.
Dari pemeriksaan tersebut, akhirnya ada dua orang yang masuk dalam kategori Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Muhammad mengaku tidak mengetahui hasil pemeriksaan swab untuk pegawai yang masuk PDP tersebut. Dua orang PDP itu kini sudah menjalani perawatan secara intensif di rumah sakit rujukan virus Corona atau Covid-19
yakni RSD dr Soebandi Jember.
Pada Minggu (12/4/2020) lalu, BUpati Jember Faida membuka riwayat perjalanan tiga pasien positif Covid-19 di Kabupaten Jember. Satu pasien positif disebutkan cluster Pancoran, Jakarta. Dia memiliki riwayat bepergian ke Jakarta, Surabaya, juga Batam. Pasien itu saat ini dinyatakan sudah sehat dan tidak lagi dirawat di rumah sakit.
Sedang pasien kedua dan ketiga Covid-19 yang berasal dari Kecamatan Puger dan Ajung memiliki riwayat perjalanan ke Surabaya. Keduanya adalah peserta pelatihan haji di Asrama Haji Sukolilo. Bupati Faida menyebut keduanya masuk dalam cluster pelatihan haji tersebut. (Sri Wahyunik/Tribunjatim.com)