Virus Corona di Tulungagung

Paket Bantuan Pangan Non Tunai Dipertanyakan Warga Tulungagung, Nilai Diduga Kurang dari Rp 200.000

Penulis: David Yohanes
Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Paket Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang diterima warga Tulungagung, Jumat (17/4/2020).

“Kan bisa saja berasnya lebih mahal. Tapi kalau Bulog bisa menjual murah, kenapa mesti cari yang mahal?” ujar Siswanti.

Sementara seorang pemilik e-warung mengatakan, dirinya tidak tahu menahu dengan paket yang disalurkan ke warga ini.

1.600 Alat Rapid Test Pesanan Kota Batu Bakal Tiba dari Jakarta, Diprioritaskan untuk Tenaga Medis

Satgas Penanggulangan Covid-19 Tulungagung Masih Kesulitan Cari Sumber Penularan Pasien ke-14

Sebab paket itu sepenuhnya dikirim oleh Dinas Sosial, dan pihaknya hanya bertugas untuk menyalurkannya.

Saat barang datang sudah dalam bentuk paketan, dan pihaknya juga tidak punya kuasa untuk mengubah-ubahnya.

“Biasanya kami hanya dikabari jika barang akan datang. Begitu kami terima, kami tinggal salurkan kepada warga yang sudah ditentukan,” terang perempuan pemilik e-warung ini.

Perempuan berambut pendek ini pun mengakui, paket yang dibagikan berupa 12,5 kilogram beras, 1 kilogram beras Fortivit, dan 18 butir telur.

46 Tenaga Kesehatan di Jawa Timur Terpapar Covid-19, 1 Perawat Gugur, 26 Orang Masih Dirawat

Soal Pengganti Ratu Tisha sebagai Sekjen PSSI, Presiden Klub PSHW Sarankan untuk Berpedoman Statuta

Belum ada penjelasan dari Dinas Sosial terkait dugaan selisih harga paket BPNT ini.

Dari hasil pantauan di lapangan, paket bantuan di Kecamatan Sumbergempol dan Kecamatan Kedungwaru berisi barang yang sama.

Editor: Dwi Prastika

Berita Terkini