Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Virus Corona di Kota Batu

1.600 Alat Rapid Test Pesanan Kota Batu Bakal Tiba dari Jakarta, Diprioritaskan untuk Tenaga Medis

Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Batu, M Chori, mengatakan, Kota Batu mendapat kiriman 120 alat rapid test dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Penulis: Benni Indo | Editor: Dwi Prastika
SURYA/FATIMATUZ ZAHROH
ILUSTRASI - Peragaan penggunaan alat rapid test bersama Wagub Jawa Timur Emil Elestianto Dardak saat distribusi 18.400 alat rapid test ke rumah sakit rujukan Corona di Jawa Timur, Kamis (26/3/2020) malam. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Benni Indo

TRIBUNJATIM.COM, KOTA BATU – Pemerintah Kota Batu telah menggunakan 100 alat rapid test.

Kini menyisahkan 20 alat yang belum digunakan.

Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Batu, M Chori, mengatakan, Kota Batu mendapat kiriman 120 alat rapid test dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Saat ini, Pemkot Batu tengah memesan alat rapid test yang lebih banyak dari Jakarta.

Kota Batu Belum Berencana Ajukan PSBB, Pemkot Pilih Berlakukan Physical Distancing

Pandemi Covid-19, Perumdam Among Tirto Batu Keluarkan Kebijakan Potong Tagihan hingga Bagi Sembako

“Rapid test bantuan Provinsi Jatim jumlahnya 120 strip dan sudah digunakan. Saat ini tinggal 20 strip. Namun demikian, rapid test hasil pemesanan tahap satu sebanyak 1.600 strip dari Dinas Kesehatan Batu sudah berjalan dan masih proses pengiriman barang dari Jakarta,” ujar M Chori, Jumat (17/4/2020).

M Chori menjelaskan, rapid test diprioritaskan kepada para tenaga medis. Kemudian kelompok orang yang masuk kategori pasien dalam pengawasan (PDP) serta orang dalam pemantauan (ODP).

“Prioritas tenaga medis karena mereka garda terdepan. Kedua mereka yang masuk kategori yang ada gejala. Kami lakukan secara selektif," jelasnya.

Sementara itu, M Chori kembali menegaskan, Pemerintah Kota Batu belum berkeinginan untuk menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Cerita Pasien Covid-19 di Kota Batu Sembuh, Awalnya Syok Telepon Kakak: Semua Penyakit Ada Obatnya

Rapid Test On the Spot Corona di Pasar Lawang Malang, Hasil Tes Pedagang Dinyatakan Negatif Covid-19

Hingga Jumat (17/4/2020) siang, laporan jumlah kasus aktif pasien positif Covid-19 di Kota Batu ada satu orang.

Satu orang lainnya telah dinyatakan negatif.

“Sudah kami sampaikan sebelumnya bahwa Pemerintah Kota Batu belum mengajukan PSBB karena ada syarat utama yang harus dipenuhi sesuai PP No 21 Tahun 2020 tentang PSBB, yaitu PSBB harus memenuhi kriteria adanya peningkatan jumlah kasus dan atau jumlah kematian akibat penyakit meningkat dan menyebar secara signifikan dan cepat ke beberapa wilayah, serta terdapat kaitan epidemiologis dengan kejadian serupa di wilayah atau negara lain. Sementara data di Kota Batu sampai saat ini masih 2 orang yang dikonfirmasi dan 1 sudah sembuh,” tegasnya.

M Chori juga menjelaskan, terkait adanya inisiatif di masing-masing tingkat desa yang memberlakukan physical distancing di sejumlah ruas wilayah. Seperti halnya di kawasan Kecamatan Junrejo, diberlakukan pembatasan 24 jam penuh selama Sabtu dan Minggu.

Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar di Kota Malang Dinilai Butuh Pertimbangan Kembali

Dampak Covid-19, Harga Ayam Pedaging di Peternak Kabupaten Blitar Anjlok Jadi Rp 9.000/Kilogram

Sementara pada Jumat, hanya diberlakukan mulai pukul 09.00 hingga 24.00 WIB.

“Yang di desa itu bukan lockdown, kegiatan tersebut inisiatif masyarakat sebagai upaya peningkatan kewaspadaan dan pengawasan di wilayahnya dengan tujuan pencegahan Covid-19 dan menjaga keamanan wilayah. Selain itu kegiatan ini juga tidak dilakukan secara terus menerus, hanya dalam waktu tertentu saja,” tegasnya.

Editor: Dwi Prastika

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved