Virus Corona di Tulungagung

Gara-gara Covid-19, Dua Desa di Tulungagung Saling Blokir Jalan dengan Bambu dan Batu

Penulis: David Yohanes
Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang anak berhenti di ujung jalan Desa Bulusari, Kecamatan Kedungwaru, dan Desa Bukur, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung, yang ditutup, Kamis (30/4/2020).

Laporan Wartawan TribunJatim.com, David Yohanes

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Jalan penghubung antar Desa Bulusari, Kecamatan Kedungwaru, dan Desa Bukur, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung, Jawa Timur, tidak bisa dilalui kendaraan maupun pejalan kaki, Kamis (30/4/2020).

Sebab jalan penghubung dua desa ini diblokir oleh masing-masing desa.

Di Desa Bulusari yang ada di sisi utara diblokir dengan palang bambu, sedangkan di selatan, di Desa Bukur diblokir dengan tumpukan batu andesit.

Pemblokiran ini diduga karena pemerintah dua desa ini tidak menjalin komunikasi dengan baik.

UPDATE CORONA di Tulungagung 28 April, Kasus Positif Melonjak, Ada Sumber Penularan Belum Diketahui

Dinkes Batu Periksa Puluhan Warga Desa Sumberejo yang Melayat Pasien Meninggal Positif Covid-19

“Yang memblokir duluan Pemerintah Desa Bulusari, kemudian dibalas sama Desa Bukur,” ujar seorang warga yang ditemui di lokasi.

Menurut Kepala Desa Bukur, Juni, pemblokiran itu dilakukan sejak Rabu (29/4/2020) sore.

Saat itu Pemdes Bulusari yang lebih dulu melakukan pemblokiran dengan bambu.

Akibatnya, warga Bukur yang baru saja mencari rumput tidak bisa lewat.

“Memang ada sedikit perusakan, agar warga yang pulang cari rumput bisa lewat. Ternyata malamnya malah dikuati (blokadenya),” terang Juni, Kamis (30/4/2020).

Melihat blokade itu, warga dan Satgas Covid-19 Desa Bukur secara spontan membalas dengan blokade.

Bantu Warga Desa Jabalsari Tulungagung, GP Ansor Sumbergempol Dirikan Posko Peduli Covid-19

Meningkatnya Jumlah PDP Covid-19 Jadi Alasan Wali Kota Sutiaji Ngotot Terapkan PSBB Malang Raya

Karena yang ada adalah material batu, maka batu-batu itu yang ditata menutup akses antardesa ini.

Ada dua akses utama ke Desa Bulusari, semuanya diblokade dengan batu.

“Sebelumnya Desa Bulusari memang tidak berkoordinasi dengan warga maupun Pemerintah Desa Bukur saat akan memasang blokade,” ucap Juni.

Juni menilai, seharusnya jalan utama antardesa ini tidak perlu diblokir.

Seharusnya yang ditutup justru gang-gang kecil yang bisa dijadikan jalan alternatif pergerakan warga.

Ramadhan di Masjid Agung Al Munawar Tulungagung saat Pandemi Corona, Nasi Kotak Diganti Sembako

PMI Tulungagung Siapkan Suvenir Masker dan Gula atau Minyak untuk Menggaet Pendonor Darah

Sementara jalan utama cukup dilakukan penjagaan saja.

“Nyatanya ini dua jalan utama sekaligus ditutup total, tidak ada yang bisa dilalui sama sekali,” keluh Juni.

Sementara Kades Bulusari, Pramudianto mengatakan, pemblokiran ini dilakukan atas pertimbangan pandemi virus Corona atau Covid-19 dan keamanan.

Sebab dua minggu sebelumnya, terjadi penjambretan di jalan antara dua desa ini.

Selain itu warga juga mengeluhkan, karena pompa air yang ada di kolam-kolam sering hilang.

Stok Melimpah, Tak Bisa Kirim Luar Kota, Harga Cabai Rawit di Kota Blitar Turun Jadi Rp 10 Ribu/Kg

“Warga kan banyak yang memelihara ikan, banyak pompa air yang dipasang di kolam. Pompa air itu banyak yang dicuri,” ujar Pramudianto.

Atas dasar musyawarah desa, kemudian ada usulan penutupan jalan demi keamanan bersama.

Diakui Pramudianto, akses ke Desa Bulusari yang ditutup hanya yang dari Desa Bukur.

Sementara akses dari desa-desa lain, seperti Lohderesan dan Desa Bangoan masih bisa dilalui.

“Hanya saja diberlakukan jam malam mulai pukul 21.00 WIB. Semua diperiksa dengan ketat,” sambung Pramudianto.

Layanan Belanja Online dari Rumah Bi Imah Mulai Diminati Masyarakat Kota Kediri, Mudah dan Praktis!

Lebih jauh Pramudianto mengungkapkan, keputusan melakukan blokade jalan ini juga sudah berkonsultasi dengan Bhabinkamtibmas.

Apalagi penutupan jalan ini juga tidak mengganggu akitivitas warga.

Ia menegaskan, tidak ada masalah apapun di balik pemblokiran jalan ini.

Editor: Dwi Prastika

Berita Terkini