Hardiknas 2 Mei 2020 di Tengah Wabah Corona, Unesa Siap Hadapi Dunia Pendidikan Baru Pasca Pandemi

Penulis: Zainal Arif
Editor: Hefty Suud
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - 2 Mei selalu diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional.

Pasalnya, pada tanggal tersebut lahir seorang Pahlawan Nasional Indonesia yang memberikan sumbangsih besar pada keseteraan pendidikan masyarakat, ialah Ki Hadjar Dewantara. 

Untuk merayakan Hari Pendidikan Nasional, biasanya diadakan berbagai macam acara, biasanya diadakan  upacara untuk menyampaikan pesan-pesan literasi.

Bocor ke Publik Rahasia China Bisa Sembuhkan 60 Ribu Lebih Pasien Covid-19, Bisa Ditiru Indonesia?

Rekam Jejak Kapolda Jatim Baru Irjen M Fadil Imran, Mampu Ungkap 7 Kasus Kejahatan Besar

Namun di tahun ini, Hari Pendidikan Nasional di tengah wabah virus Corona ( Covid-19 )bakal dirayakan secara berbeda.  

Rektor Universitas Negeri Surabaya, Prof Nurhasan M Kes menyatakan Ki Hajar Dewantara sebagai pelopor pendidikan bangsa memiliki peran penting dalam memajukan pendidikan bangsa.

"Perjuangan ini bersifat sustainable, dari satu tongkat estafet antar generasi harus selalu ada inovasi dalam menghadirkan pendidikan yang sesuai dengan perkembangan zaman dan menganut sistem yang sesuai dengan perkembangan industry 4.0, dimana penggunaan teknologi sebagai pendamping kegiatan tatap muka bermakna sebagai bentuk eksplorasi sistem pengajaran serta pertemuan tatap muka yang berfungsi untuk menumbuhkan jiwa dan kepekaan sosial bagi mahasiswa," kata Prof Nurhasan.

Jerit Pedagang Terminal Pamekasan Bertahan Buka Lapak Walau Tak Ada Pembeli: Bagaimana Lebaran Ini

Buat Ramadhan Festival di Rumah Bersama ALL-Accor Limitless, Bagikan di Sosmed: Ada Hadiah Menarik

"Metode kuliah tatap muka harus dilaksanakan dalam bentuk daring, begitupula dengan rangkaian seminar dan pemberkasan, haruslah dibuat sesederhana mungkin sebagai bentuk kepedulian kampus terhadap kesehatan civitas akademika," tambahnya.

Meskipun ada beberapa kegiatan yang tak dapat digantikan dengan sistem daring, nyatanya pendidikan dengan menggunakan metode daring juga mendatangkan sejumlah manfaat.

4 Pengedar dan Pengguna Narkoba Diringkus Polres Tulungagung, 1 Masih Berusia 18 Tahun

Mulai dari penjajakan berbagai aplikasi pendidikan dengan segala macam kekayaan fitur membuat sistem pendidikan menjadi lebih beragam, mengasah kemampuan penggunaan teknologi bagi siswa juga pengajar.

"Universitas Negeri Surabaya memahami pentingnya percepatan dalam menyusun metode pendidikan di tengah pandemi ini, kami wujudkan dengan mengubah sistem kuliah tatap muka menjadi daring hingga akhir semester genap guna menaati himbauan pemerintah dalam melaksanakan social distancing juga physical distancing," terang Prof. Nurhasan.

Unesa sejak lama telah melakukan perancangan kuliah daring sebagai solusi alternatif yang digunakan pengajar untuk mahasiswa kala tak dapat melakukan tatap muka melalui pembuatan kanal vi-learning Unesa.

"Berbagai fitur kami sediakan secara lengkap, sehingga kebutuhan tatap muka dapat tergantikan melalui portal ini, dimana akses daftar hadir tercatat secara sistem, pengumpulan tugas dengan pencatatan waktu yang akurat serta penyediaan materi oleh dosen dengan berbagai program yang dapat dieksplorasi oleh dosen serta yang terpenting mudah digunakan bagi mahasiswa maupun dosen," ujar Prof Nurhasan.

Langkah selanjutnya Unesa telah menunda pelaksanaan wisuda dan mengubah kebijakan pembuatan tugas akhir dari skripsi menjadi penulisan artikel ilmiah.

"Segala perubahan sekali lagi semata-mata ditujukan sebagai bentuk kepedulian untuk menjaga keamanan bersama," kata Prof Nurhasan.

Universitas Negeri Surabaya juga membentuk sebuah lembaga yang khusus menangani pencegahan wabah Corona bernama Unesa Crisis Center.

Halaman
12

Berita Terkini