"Sudah hampir sebulan ini nyewa becak, kami tinggal di sini untuk tidur dan makan," katanya.
"Untuk bayar kita jual sembako yang kita dapat," kata dia.
Bahkan saat malam hari, singgasana kursi becak yang cukup empuk direlakannya demi si kecil dan istrinya bisa terlelap tidur.
Terlebih terkadang tidak mendapat apa-apa, sehingga Dul Rohmat harus menahan perut kosongnya.
Sementara dia dan anaknya sulungnya tidur di emperan toko atau bangunan seadanya yang penting tidak kehujanan.
"Tidur di mana saja yang penting bisa," akunya.
(*)
(Tribunsolo.com/Ilham Oktafian)
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Kisah Pilu Sekeluarga Ada Balitanya Tinggal di Becak, Hidup Menggelandang Usai di PHK Akibat Corona