Virus Corona di Indonesia

Nasib Pilu Sekeluarga Tinggal di Becak, Kena PHK karena Corona, Tidur di Emperan-Hidup dari Dermawan

Penulis: Ficca Ayu Saraswaty
Editor: Januar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Keluarga yang bertempat tinggal di sebuah becak Dul Rohmat di kawasan Jalan Adi Sucipto, Kecamatan Laweyan, Kota Solo, Rabu (6/5/2020).

TRIBUNJATIM.COM, SOLO - Kisah memilukan keluarga Dul Rohmat, perantauan asal Kabupaten Grobogan di Kota Solo. 

Dul Rohmat merupakan satu diantara orang-orang yang terkena dampak pandemi Corona Covid-19.

Ia terkena Pemutusan Hubungan Kerja ( PHK ), alhasil kini ia dan keluarganya terpaksa tinggal di becak.

Kondisinya sungguh memprihatinkan, ia hidup menggelandang dan tidur di emperan.

Bahkan, untuk makan pun juga susah, ia bergantung pada para dermawan yang berbagi sembako.

YouTuber Korsel Bocorkan Detik-Detik Pembuangan Jenazah ABK Indonesia dari Kapal China: Kenyataan

Bantuan Tahap Kedua, Pemkab Kediri Salurkan 75 Ton Beras pada Warga di Empat Kecamatan

Ruang Perawatan RS Unair Surabaya Penuh, Kondisinya Kini Tak Bisa Terima Pasien Rujukan Corona

Dikutip dari TribunSolo.com (grup TribunJatim.com ), imbas pandemi Corona Covid-19 yang sudah dua bulan ini menyasar siapa saja, di antaranya keluarga Dul Rohmat (30), perantauan asal Kabupaten Grobogan di Kota Solo. 

Ya, bersama keluarga kecilnya istri Isma (31), sulungnya Lis (22) dan anak balitanya, Dafa (13 bulan) terpaksa tinggal di atas sebuah becak.

Di atas becak tampak penuh dengan isi barang, mulai dari tumpukan baju di dalam tas, perkakas kecil hingga bantal.

Dul Rohmat sapaan akrabnya, mengisahkan perjalanan kehidupan yang teramat keras akhir-akhir ini selama 4 tahun menjadi perantau.

Keluarga yang bertempat tinggal di sebuah becak Dul Rohmat di kawasan Jalan Adi Sucipto, Kecamatan Laweyan, Kota Solo, Rabu (6/5/2020). (TribunSolo.com/Ilham Oktafian)

Karena pandemi Corona telah membuatnya harus 'angkat kaki' dari indekosnya karena sungkan tidak bisa membayarnya.

"Ini keluarga saya, ya beginilah keadaannya," kata dia ditemui TribunSolo.com (grup TribunJatim.com ), saat tengah berada di kawasan Jalan Adi Sucipto, Kecamatan Laweyan, Kota Solo, Rabu (6/5/2020).

Dul Rohmat adalah satu dari sekian orang miskin baru yang muncul semenjak pandemi Corona.

Ikut Kabupaten Malang, Kota Batu Tunda Kirim Draf PSBB, Padahal Sudah Ditandatangani Dewanti Rumpoko

Pemkab Banyuwangi Salurkan Bantuan APD dari Donasi Warga pada Tenaga Medis di RS dan Pos Pantau

Ia yang mulanya berprofesi jadi kuli bangunan yang cukup menjanjikan karena bisa menghidupi istri dan dua buah hatinya meskipun masih ngontrak di indekos di kawasan Jagalan, Kecamatan Jebres.

Saat Corona datang hingga dua bulan ini, nasib tak jelas dengan kehidupan tak menentu, bahkan mau makan juga sulit.

"Dulu saya kuli bangunan di Solo Baru," ungkapnya.

Halaman
123

Berita Terkini