Pesta Sabu di Kandang Anjing Jelang Buka Puasa, 3 Sekawan Tulungagung Kena Karma, Begini Endingnya

Penulis: David Yohanes
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tiga sekawan di Tulungagung yang ditangkap polisi karena pesta sabu di kandang anjing

Katanya, minum itu dimulai Sabtu (2/5) sore atau pukul 16.30 WIB. Entah siapa yang memulai atau yang punya miras oplosan itu, mereka minum di rumahnya Munar. Itu diikuti enam orang, yang salah satu korbannya masih kritis.

"Tak lama minum di rumah korban itu, ya sekitar satu jam, mereka pindah tempat," ujar Bagas Wigasto, Kades Rejowinangun.

Ada yang mengatakan, mereka pindah tempat itu karena minumannya habis. Namun, juga ada yang bercerita kalau tak enak dengan tetangganya sehingga pindah ke tepi kali Lodoagung, yang berjarak 1 km dari rumahnya Munar. Atau tepanya, di belakang sekolah SDN II Plosorejo.

Tak hanya kelompoknya Munar, yang menggelar pesta miras malam itu, namun di tempatnya lainnya juga ada acara serupa. Yakni, di dekat kandang babi, yang berjarak sekitar 4 km dari lokasi kali yang ada di belakang sekolahan SD itu. Itu tak lain, kelompoknya Joko, yang akhirnya Joko sendiri, nyawanya tak tertolong.

"Dari grup minum itu, juga mengalami nasib yang sama (sama-sama meninggal dunia)," ungkapnya.

Rupanya, mereka tak cukup minum sekali itu saja, Sabtu (2/5). Namun, sehari kemudian, mereka kembali menggelar pesta miras dan berakhir, Minggu (3/5) malam. Selang sehari kemudian, Senin (4/5) siang, warga mulai gempar karena beberapa orang, yang habis pesta miras itu diketahui mengerang kesakitan. Di antaranya, Munar, dan Agus.

"Keduanya itu warga saya. Saat kesakitan itu, mereka mengeluhkan perutnya sakit yang luar biasa. Seperti tak biasa BAP, dan matanya tak bisa melihat, sehingga dibawa ke rumah sakit," paparnya.

Akhirnya, korban terus bertambah, hingga berjumlah 12 orang yang dilarikan ke rumah sakit. Di antaranya, Munar dan anaknya, Aria. Belum ada yang tahu kronologisnya, bagaimana bapak anak itu bisa diduga sama-sama over dosis. Sebab, Bagas, belum ada yang bisa bercerita karena semua yan ikut aara itu, mengalami hal sama.

"Sehari kemudian, para korban itu meninggal dunia, hingga berjumlah delapan orang," paparnya.

Dari mana minuman yang ditenggak mereka itu? Petugas masih menyelidikinya. Namun, dugaannya mereka beli ke penjual miras, yang tak jauh dari desa mereka. Informasinya, itu jenis arak jowo atau arjo. Oleh korban, ada yang mengatakan, itu dioplos dengan minuman suplemen. (*)

Berita Terkini