Mereka pun masuk ke kamar dan melihat AR dalam keadaan kejang-kejang.
Ketiganya, kata Pahrun langsung membawanya ke Puskesmas Watampone.
Sesampai di Puskesmas, salah satu rekannya turun untuk memberitahukan ke petugas medis bahwa ada temannya yang tidak sadarkan diri.
Kondisinya sesak napas dan kejang-kejang.
Mendengar hal itu, petugas di Puskesmas Watampone mengarahkan untuk membawanya ke Rumah Sakit Hapsah.
Setiba di Rumah Sakit Hapsah dilakukan pertolongan pertama.
Di sana AR sadar dan menyampaikan kepada ES bahwa dirinya harus diperiksa dan dites Corona. Sebab, ia mengaku telah kontak dengan kakeknya di Papua yang teridikasi positif virus Corona.
Pihak Rumah Sakit Hapsah pun menganjurkan agar AR di bawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tenriawaru karena memiliki fasilitas penanganan virus Corona.
• Virus Serupa Covid-19 pada Kelelawar Ditemukan Peneliti, Bukti Corona Tak Bocor dari Laboratorium?
• Sukses Jadi Sarah di Sinetron Si Doel, Cornelia Agatha Justru Pernah Alami KDRT & Idap Penyakit
Menurut Pahrun, setiba di RSUD Tenriawaru, AR berpura-pura pingsan. Seorang rekannya mengatakan bahwa lebih baik diperiksa Corona karena pernah kontak dengan kakeknya yang positif Covid-19.
Mendengar hal tersebut, petugas medis kemudian mengarahkan ke ruangan pemeriksaan Covid-19 dan ditangani dengan protokol Covid-19.
Setelah diperiksa suhu tubuhnya normal sekira 36,9 derajat celcius. Petugas medis juga tidak menemukan gejala Covid-19.
"Saat diperiksa suhunya bagus, tidak ada tanda-tanda Covid-19," jelas Pahrun.
Bahkan ketika dilakukan pemeriksaan AR berpura-pura pingsan.
Saat dilihat oleh petugas medis, ia menutup matanya, ketika petugas medis mengalihkan perhatian ke arah lain, ia membuka matanya.
Justru petugas medis mencium bau alkohol dari AR.