Laporan Wartawan TribunJatim.com, Dya Ayu
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Pandemi virus Corona ( Covid-19 ) yang melanda Indonesia hingga membuat kompetisi Liga 1 2020 dihentikan sementara dijadikan suporter Arema FC, Aremania sebagai momentum introspeksi dan renungan.
Introspeksi dan renungan ini tak lepas dari perilaku suporter yang membuat klub merugi miliaran rupiah musim lalu, karena sanksi denda dari Komdis PSSI, saat mendukung tim kebanggaannya berlaga di stasion.
Tak hanya itu, awal musim ini, Aremania berulah saat Arema FC lawan Persib Bandung di Stadion Kanjuruhan Malang pada pekan kedua.
Mereka memanjat pagar pembatas dan melakukan pelemparan ke dalam lapangan.
Hal itu membuat klub didenda Rp 50 juta, ditambah sanksi kartu kuning pemain sebanyak lima kartu kuning dalam satu laga, Rp 50 juta. Sehingga total denda Rp 100 juta.
• Tanggapan Pelatih Arema FC Mario Gomez soal Usulan Kompetisi Liga 1 2020 Dihentikan Permanen
• Persik Kediri Pilih Memaksimalkan Grup WhatsApp untuk Jaga Kebugaran Pemain saat Kompetisi Mandek
Musim lalu, pelanggaran yang kerap dilakukan Aremania ialah menyalakan flare.
Hal itu berujung pengulangan sanksi sehingga bermunculan denda hingga total Rp 1 miliar lebih.
Untuk itu, manajemen Arema FC berharap agar, virus Corona yang membuat sepak bola dihentikan dan suporter tak dapat menyaksikan klub kebanggaannya berlaga, bisa dijadikan momen introspeksi.
Setuju dengan saran manajemen, Aremania Jalur Gaza, Amin Fals, mengajak rekan-rekannya sesama suporter agar sama-sama introspeksi dan tak mengulangi hal itu setelah kompetisi kembali berjalan.
• Jadi Mood Booster, Ini Kopi Favorit Penyerang Persebaya Patrich Wanggai, Biasa Minum 2 Gelas Sehari
• Sempat Optimistis Liga 1 2020 Kembali Bergulir, Arema Ungkap Alasan Setuju Kompetisi Berhenti Total
"Betul. Ini menjadi momentum untuk merenung dan introspeksi diri. Jangan ada lagi yang seperti itu (melanggar aturan sehingga berujung sanksi dan denda)," kata Amin Fals pada TribunJatim.com, Selasa (19/5/2020).
Lebih lanjut Amin Fals mengatakan, daripada melakukan hal-hal yang merugikan klub, lebih baik beradu kreativitas dalam mendukung Arema FC di lapangan.
Satu di antaranya ialah menciptakan koreo.
"Ya lebih baik meningkatkan kreativitas saja dalam mendukung tim. Pesan saya untuk dulur Aremania yang lain, jaga diri semaksimal mungkin. Semoga semuanya diberi sehat selalu dan Aremania tahes kabeh," jelasnya.
• 50 Jersey yang Dilelang Madura United Ludes Terjual dalam Dua Hari, Total Donasi Rp 16.483.000
• Jika Tingkat Penyebaran Covid-19 Sudah Menurun, Arema FC Ingin Kompetisi Baru Dimulai September
Sebelumnya, manajemen Arema FC juga mengajak Aremania agar menjadikan pandemi virus Corona ini sebagai momentum introspeksi diri soal cara mencintai klub kebanggaan.
"Ayo dulur-dulur Aremania, mumpung sekarang juga di bulan yang baik, momentum kebersamaan, berbagi, perbanyak kegiatan sosial dengan menjalankan protokol kesehatan, tetap di rumah, jaga kesehatan, jadi momentum renungan. Hal-hal yang pernah merugikan klub perlu direnungi dan introspeksi," ujar Media Officer Arema FC, Sudarmaji.
Editor: Dwi Prastika