Baca tanpa iklan
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Suasana berbeda nampak di pasar tradisional Kota Malang saat Hari Raya Idul Fitri 1441 H.
Pada lebaran tahun ini, Pemerintah Kota Malang menutup semua pasar tradisional selama dua hari.
Keputusan tersebut sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, di mana pasar tradisional biasanya hanya tutup satu hari saja.
Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Malang, Wahyu Setianto menjelaskan, bahwa penutupan selama dua hari ini dilakukan guna memaksimalkan penerapan PSBB Malang Raya.
• Dugaan Pemicu Adik Via Vallen Tertular Covid-19 Dikuak, Via Ungkap Kebingungan, Postingan Banjir Doa
• Jawaban Tante Ernie Diminta Pilih Hotman atau Ariel Noah, Feni Rose Geli Alasannya, Bener Banget
Penutupan tersebut juga dilakukan, agar pedagang bisa merasa suasana lebaran lebih lama di dalam rumah bersama keluarga.
"Supaya pasar ini bisa bernafas. Mumpung pedagang juga lebaran. Sekaligus memaksimalkan kondisi PSBB Malang Raya," ucapnya saat dihubungi awak TribunJatim.com, Senin (25/5/2020).
Penutupan pasar tradisional di Kota Malang telah dilakukan sejak tanggal 24-25 Mei 2020.
Dari pantuan di sejumlah pasar tradisional di Kota Malang memang kondisinya sepi.
• Remaja Kediri Bukan Pasutri Digerebek Saat Malam Idul Fitri, Warga Geram: dari Siang Berduaan di Kos
• Kasus Positif Covid-19 Bertambah 1, Pasien KTP Surabaya Alami Gejala Pilek dan Sakit Tenggorokan
Akan tetapi, masih ada beberapa pedagang yang tetap membuka lapak dagangannya di hari kedua lebaran ini.
Seperti di Pasar Induk Gadang Kota Malang, kondisi pasar yang biasanya ramai, sejak siang ini nampak sepi.
Hanya beberapa pedagang buah dan sayur mayur saja yang terlihat masih membuka jualannya di pinggir jalan.
• Katalog Promo Indomaret 25-26 Mei 2020, Program Super Hemat, Diskon Susu Formula hingga Deterjen
Sedangkan di dalam pasar, kondisinya cukup sepi, hanya beberapa pedagang saja yang membersihkan lapak dagangannya.
"Mumpung lebaran, saya gunakan untuk jualan saja. Karena saya tidak bisa mudik ke kampung halaman," ucap Meidi pedagang buah di Pasar Gadang.
Dia menyampaikan, bahwa sebenarnya dirinya telah mengetahui imbauan agar tidak berjualan selama dua hari ini.
Akan tetapi, sepinya kondisi di rumah kontrakannya membuat dirinya ingin tetap berjualan dan menambah pundi-pundi rupiah.