Khofifah Soroti Angka Covid-19 di Surabaya, Risma Beber Strategi, Target Kasus Positif Reda di Juli

Penulis: Fatimatuz Zahroh
Editor: Adi Sasono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan PSBB Malang Raya tidak diperpanjang, Rabu (27/5/2020) malam.

Sedangkan per hari ini, Kamis (28/5/2020), dikatakan Khofifah bahwa penambahan kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Surabaya mencapai 84 orang.

Sehingga jumlah total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Surabaya per Kamis (28/5/2020) mencapai 2.300 orang. Dengan total pasien sembuh 199 orang dan yang meninggal sebanyak 202 orang.

Sedangkan untuk skala Jawa Timur, tambahan kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 per hari ini ada sebanyak 159 orang.

Sehingga total kasus positif Covid-19 di Jatim hari ini mencapai 4.271 kasus. Dengan total pasien sembuh sebanyak 570 orang dan pasien meninggal sebanyak 348 orang.

Risma Gencar Tracing dan Rapid Test

Di luar kritik yang disampaikan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tetap menjalankan agenda penanganan Covid-19 berikut target yang sudah ditetapkan hingga Juli 2020. 

Risma menyebut, skenario Pemkot Surabaya akan diterapkan secara ketat dan ia berharap Juli 2020, kasus positif Covid-19 sudah mereda.

"Insyaallah kita bisa," kata Risma, Kamis (28/5/2020).

Untuk diketahui, sejak beberapa waktu lalu, Pemkot Surabaya telah menggencarkan tracing hingga rapid test bahkan juga swab test. Hal itu merupakan bagian dari upaya memutus penyebaran virus corona di Surabaya.

Risma mengatakan pihaknya sudah mengantongi data baik kasus sebaran hingga jadwal penanganan yang disiapkan.

Artinya ketika seseorang telah didata oleh Pemkot, jadwal pemeriksaan seperti rapid test maupun swab test telah dihitung sedemikian rupa.

Sehingga, menurut Risma, jika mengacu pada catatan itu, pihaknya yakin dapat segera melakukan berbagai upaya untuk memutus mata rantai tersebut.

Namun nampaknya Risma tak mau sesumbar. Sebab dia mengatakan, hal itu juga membuatnya harus berpacu dengan waktu, dengan harapan dapat mengakhiri pandemi ini.

"Kami punya datanya, data orangnya dari tracing itu," tambahnya.

Dari data yang dimiliki Pemkot saat ini, Risma mengungkapkan masih dalam klaster yang telah tercatat.

Halaman
123

Berita Terkini