Laporan wartawan TribunJatim.com, Fatimatus Zahroh
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyoroti penanganan Covid-19 Kota Surabaya sehingga menempatkan Kota Pahlawan ini di urutan tertinggi se-Indonesia untuk jumlah kasus terkonfirmasi.
Selain itu, Kota Surabaya, kata Khofifah Indar Parawansa, menempati urutan terendah untuk recovery rate atau tingkat kesembuhan Covid-19.
Untuk jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19, di antara 15 kota besar se-Indonesia Kota Surabaya menempati urutan tertinggi di atas Kota Jakarta Timur, Jakarta Barat, Jakarta Utara, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Kota Makassar.
• Gubernur Jawa Timur Khofifah Puji Solidaritas Masyarakat Malang Raya dalam Menghadapi Covid-19
• Jawa Timur Punya Mobil Tes PCR Keliling, Gubernur Khofifah: Kita Bisa Atasi Antrean Sample Covid-19
• Tangis Haru Risma Dapat Bantuan Ambulans & Uji Swab dari BIN di Surabaya: Semoga Corona Bisa Selesai
“Di antara kota-kota besar di Indonesia, Kota Surabaya terendah recovery rate-nya, Kota Semarang menempati urutan tertinggi,” kata Gubernur Khofifah saat konferensi pers di Gedung Negara Grahadi, Kamis (28/5/2020) malam.
Dari data yang disampaikan Khofifah, per tanggal 27 Mei 2020, recovery rate pasien Covid-19 di Kota Surabaya hanya 8,8 persen. Kota Surabaya ada di urutan terendah dari 15 kota besar di Indonesia itu.
Untuk Kota Semarang yang menempati urutan tertinggi tingkat kesembuhan pasien Covid-19 nya mencapai 64,1 persen.
Di urutan kedua ada Kota Makassar yang recovery rate nya 48,8 persen. Sedangkan di urutan ketiga ada Kota Tangerang dengan tingkat kesembuhan pasien Covid-19 nya di angka 46,4 persen.
“Meski kita tahu bahwa tenaga kesehatan kita terus bergerak tak kenal lelah untuk menyembuhkan pasien Covid-19, namun saya ingin sampaikan bahwa kita harus bergerak seperti Kota Semarang,” kata Khofifah.
• Risma Irit Bicara Soal New Normal di Surabaya, Lebih Fokus Tangani Covid-19: Belum Saatnya Ngomong
• Warga Simomulyo Baru Terapkan New Normal Melalui Gerakan Belanja ke Tetangga (GBT)
• DPRD Siap Bahas Regulasi New Normal di Surabaya Bareng Pemkot, Songsong Tatanan Hidup Baru
Mantan Menteri Sosial RI ini mengatakan bahwa masyarakat Kota Surabaya harus kembali diajak untuk meningkatkan kedisiplinan.
Mulai dalam hal mengenakan masker, menjaga jarak physical distancing, tidak berkerumun dan menerapkan pola hidup sehat.
Pasalnya maksimalisasi tim kesehatan tidak akan ada habisnya jika tanpa diikuti dengan kedisiplinan dari masyarakat Kota Surabaya.
“Data ini kami sampaikan sebagai ajakan mengingatkan masyarakat bahwa vaksin untuk Covid-19 ini belum ditemukan. Maka vaksin yang paling ampuh hari ini adalah kedisiplinan,” katanya.
Berbagai ikhtiar sudah dilakukan oleh pemerintah daerah, tenaga kesehatan, bahkan support dari pemerintah pusat juga tak henti diberikan untuk membantu penanganan Covid-19 di Jatim khususnya di Kota Surabaya.
Sehingga support dari masyarakat untuk menghentikan penyebaran Covid-19 harus dilakukan dengan maksimal.