Virus Corona di Malang

Semua Petugas Lapas Lowokwaru Malang Jalani Rapid Test, Hasilnya Ini

Penulis: Rifki Edgar
Editor: Yoni Iskandar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lapas Lowokwaru: Petugas dan pegawai Lapas Lowokwaru Malang saat menjalani rapid test yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Malang.

 TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Seluruh petugas dan pegawai yang ada di Lapas Lowokwaru Malang telah menjalani rapid test dan hasilnya non reaktif pada Jumat (29/5).

Rapid test dilakukan guna memastikan lingkungan lapas yang steril dari penyebaran virus Corona atau Covid-19.

Kepala Lapas Kelas I Malang, Anak Agung Gede Krisna menyampaikan, bahwa rapid test tersebut diikuti oleh 117 mulai dari petugas dan pegawai lapas.

Dan semua pegawai dan petugas lapas tersebut merupakan orang yang bertempat tinggal di Kabupaten Malang, luar Malang Raya.

"Kami bersyukur semua non reaktif, tapi bukan berarti kita bebas dari virus. Kita tetap harus mempertahankan hasil dan keadaannya, jangan sampai ada satu orangpun yang masuk dalam kategori ODP, PDP atau positif Covid-19," ucapnya, Sabtu (30/5).

Meski hanya diikuti oleh seluruh pegawai dan petugas lapas, bukan tidak mungkin kata Agung, warga binaan juga akan menjalani rapid test.

Sampai 2 Juni, Sebagian Besar Jawa Timur Diguyur Hujan

NEWS VIDEO - Begini New Normal Tunjungan Plaza Surabaya, Terapkan One Way Sistem: Jangan Asal Balik

PT KAI Bersiap New Normal, Bakal Cek Suhu Tubuh Penumpang Tiap 3 Jam hingga Wajib Face Shield

Pihaknya juga membuka pintu selebar-lebarnya apabila nanti ada pihak-pihak yang ingin membantu untuk melaksanakan rapid test bagi warga binaan.

"Warga binaan memang belum. Tapi nanti setelah ada koordinasi lebih lanjut dengan Dinas Kesehatan, karena kami juga belum ada anggaran untuk melaksanakan rapid test kepada warga binaan," ucapnya.

Lapas Lowokwaru Malang juga telah melakukan berbagai upaya pencegahan penyebaran virus Corona atau Covid-19.

Salah satu caranya ialah dengan rutin melakukan penyemprotan disinfektan, dan membatasi interaksi warga binaan dengan pihak luar.

Hal itu dilakukan guna memastikan warg binaan untuk tetap steril dari virus corona.

"Kunci untuk memutus mata rantai penularan Covid-19 adalah sikap disiplin terhadap protokol kesehatan. Seluruh protokol telah diterapkan dan kami bersyukur pencegahan tersebut dinilai efektif, karena hasilnya non reaktif semua," tandasnya. (Rifky/Tribunjatim.com)

Berita Terkini