TRIBUNTRENGGALEK.COM, TRENGGALEK - Pandu Bimo, Warga Kelurahan Ngantru, Kecamatan Trenggalek sumringah ketika paket ketupat sayur sampai di tempat tinggalnya, Minggu (31/5/2020).
Seorang driver ojek online (ojol) lokal Blojek mengantar makanan khas Lebaran itu setelah ia memesan via aplikasi.
"Ini saya dapat tiga (paket ketupat)," kata Pandu.
• PSBB Malang Raya Berakhir, Posko Check Point di Perbatasan Dibubarkan, Akses Terbuka Tanpa Sekat
• Tersangka Kasus Bakar Remaja di Trenggalek Menyerahkan Diri ke Polisi, Diantar Saudaranya, Sadar
• BERITA TERPOPULER JATIM: Pemuda Trenggalek Dibakar 5 Orang hingga Positif Covid-19 Jatim Tembus 3939
Kabupaten Trenggalek punya tradisi Lebaran Kupatan pada H+7 Lebaran. Setiap rumah memasak ketupat lengkap dengan sayur dan lauknya. Setiap orang boleh mampir di rumah-rumah dan mencicip kupatan yang dibikin tuan rumah.
Di tahun-tahun sebelumnya, tradisi Lebaran Kupatan berlangsung meriah. Bahkan, ada dua titik pawai ketipat yang dihadiri oleh ratusan hingga ribuan orang.
Namun di masa pandemi Covid-19, pawai ditiadakan. Pemerintah setempat juga mengimbau warga untuk merayakan Lebaran Kupatan di rumah masing-masing.
Maka, Bupati Trenggalek membagi-bagikan 1.000 paket ketupat kepada warga. Agar warga tetap di rumah, ketupat dibagikan lewat aplikasi ojol.
"Menurut saya bagus (program bagi-bagi ketupat) ini. Saya tahu awalnya dari postingan teman," sambung Pandu.
Hanya dengan membayar biaya ongkos kirim Rp 5.000, ia bersama keluarganya bisa menikmati ketupat lengkap dengan sayur dan lauknya.
Pada Lebaran Ketupat tahun ini, keluarga Pandu tak banyak membuat ketupat. Ketupat hanya disediakan di musala dekat rumah dan dirayakan bersama keluarga dan tetangga terdekat.
Warga Trenggalek pun antusias memesan ketupat di aplikasi Blojek.
Pihak pengelola Blojek mencatat, pesanan masuk sangat cepat. Dalam tempo sekitar tiga jam, ada 300 pesanan yang harus dilayani.
Pemesan tercatat dari hampir seluruh kecamatan di Trenggalek.
"Mungkin yang tidak terjangkau di Kecamatan Pule, Munjungan, dan Bendungan. Yang belum ada drivernya," kata Ryan Rizky Ardian, founder Blojek.
Untuk pengiriman pesanan itu, Blojek mengaryakan 70 pengemudinya. Beberapa pesanan satu rute dikirim bersama-sama agar mengemudi tak kewalahan.