TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Banjir masih menggenangi ratusan rumah, jalan desa, dan bangunan sekolah di Desa Kedungbanteng, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, Senin (1/6/2020).
Terhitung sudah empat hari banjir melanda. Air mulai naik setelah hujan mengguyur deras, Jumat (29/6/2020). Sampai saat ini, belum ada tanda-tanda air surut di kawasan itu.
"Sudah empat hari, dan warga mulai mengeluh gatal-gatal di bagian kaki, dan sebagain lain ada yang mulai terserang diare," ungkap Lukman Arif, Ketua Karang Taruna Desa Kedungbanteng.
Sedikitnya ada sekitar 130 rumah warga yang terendam. Sepanjang waktu, mereka haru beraktivitas di dalam genangan air. Sehingga wajar jika mulai gatal-gatal.
• Terlanjur Girang Rumahnya Ditawar Rp 40 M oleh Baim Wong, Muzdalifah Telan Kekecewaan: Candaan Aja
"Apalagi kondisi airnya kan keruh seperti ini. kotoran dan sebagainya berkumpul jadi satu. menggenang di dalam rumah," keluhnya.
Pihaknya berharap, pemerintah segera turun tangan mengatasi persoalan ini. Supaya banjir segera surut, dan peristiwa awal tahun lalu tidak terulang.
Ya, pada Januari 2020 kemarin, terhitung ada sekira 3 bulan banjir menggenang di kawasan itu. Selain karena curah hujan tinggi, sungai tidak mampu menampung air, kondisi daerah itu juga rendah.
"Malah kalau menurut kami, banjir kali ini lebih dalam jika dibanding awal tahun lalu. Makanya kami berharap segera ada tindakan, agar banjir segera bisa diatasi," harapnya.
• Meski Harga Murah, Steak Dagangan Mama Amy Ibunda Raffi Ahmad Tuai Pujian YouTuber: Enggak Bau
• DETIK-DETIK Pelajar Tewas Terseret di Bawah Truk, Senggolan di Jalan Raya Surabaya-Madiun
Hal serupa disampaikan beberapa warga lain. Sugeng misalnya. Juga berharap supaya pemerintah lebih serius dan maksimal dalam mengatasi persoalan banjir di kawasan tersebut.
Selain melakukan normalisasi sungai, warga juga berharap pemerintah segera memperbaiki drainase atau membangun gorong-gorong di kawasan yang rendah tersebut.
Termasuk meninggikan jalan desa, agar tidak selalu tenggelam setiap kali hujan deras tiba.
"Awal tahun lalu kebanjiran berbulan-bulan. Sekarang banjir lagi. Masak dibiarkan seperti ini terus nasib kami," keluh Kartimah, warga yang rumahnya kebanjiran.
Karena rumah terendam, anak-anak terus bermain, sehingga banyak juga yang sudah gatal-gatal.
• Banjir Rendam 2 Desa di Tanggulangin Belum Surut Selama 3 Hari, Warga Sambat, 2 Pompa Dikerahkan
"Nah kondisinya seperti ini. Bagaimana tidak gatal-gatal," lanjutnya sambil menunjukka air keruh yang merendam tempat tinggalnya.
Pemerintah sendiri, paska dua kali menetapkan kawasan tersebut dalam tanggap darurat banjir sampai dua kali, juga belum bisa berbuat banyak terkait persoalan ini.
Apalagi, setelah banjir di sana beberapa waktu lalu, semua pihak disibukkan dengan penanganan virus Corona yang sedang merebak di Sidoarjo. Bahkan sejumlah anggaran juga dialihkan untuk kepentingan ini.
"Tapi untuk peningkatan jalan sudah disiapkan. Matial sudah datang, tapi keburu hujan turun dan banjir datang," kata Camat Tanggulangin Sabino Mariano.
• Baru Dibangun Setahun Lalu, Jembatan Penghubung Tiga Desa di Madiun Ambrol Diterjang Banjir
Tentang banjir ini, disebutnya tak jauh beda dengan beberapa waktu lalu. hujan deras yang datang bersamaan dengan air laut pasang. Sehingga sungai tak mampu menampung dan mengalirkan air.
Pihaknya sudah berkordinasi dengan Dinas PU untuk mengerahkan dua pompa air guna mengatasi banjir di Kedungbanteng dan Banjarasri.
Terpisah, Komisi C DPRD Sidoarjo berencana memanggil Dinas PU BMSDA untuk membahas tentang penanganan banjir di Kota Delta. Termasuk rencana normalisasi sungai.
Legislatif bakal menanyakan rencana normalisasi sungai Gedangrowo yang berada di Desa Ketegan, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo.
"Sungai itu harus segera dilakukan normalisasi. Supaya banjir tidak terus terjadi," kata Suyarno, Ketua Komisi C DPRD Sidoarjo.
Pada 15 Mei 2020 lalu Komisi C DPRD Sidoarjo bersama Kasi Irigasi Dinas Sumber Daya Air sempat sidak ke Desa Ketegan setelah mendapat laporan warga bahwa terjadi pendangkalan sungai Gedangrowo.
Dari sidak tersebut didsepkati akan dilakukan normalisasi pada sungai Gedangrowo setelah hari raya. Namun sampai sekarang, belum ada tanda-tanda pelaksanaan normalisasi seperti yang direncanaka.
Penulis: M Taufik
Editor: Arie Noer Rachmawati