TRIBUNJATIM.COM - Amerika Serikat sedang kacau!
Kata-kata itu mungkin benar-benar bisa mendeskripsikan yang sebenarnya terjadi dengan negara adidaya itu.
Amerika Serikat menjadi satu di antara banyak negara yang juga berjibaku dengan pandemi Covid-19.
Belum selesai, pemerintah Amerika Serikat harus menghadapi gelombang protes dari ratusan demonstran atas peristiwa tragis yang menimpa George Floyd, yang meninggal dunia karena perlakuan anarkis anggota aparat setempat.
Semakin hari, gelombang demonstrasi untuk meminta keadilan bagi George Floyd menjadi semakin panas.
• VIRAL Gadis Bergaun Pengantin Foto Sendirian, Terkuak Calon Suami Selingkuh & Batal Nikah: Menangis
• Terlanjur Girang Rumahnya Ditawar Rp 40 M oleh Baim Wong, Muzdalifah Telan Kekecewaan: Candaan Aja
Kabar terbaru yang dikutip TribunJatim.com dari Intisari, Gedung Putih kini menjadi incaran para demonstran anarkis tersebut.
Sebuah laporan dari agen rahasia yang bekerja di dinas pemerintah menyampaikan fakta terbaru soal Donald Trump.
Presiden Amerika Serikat itu, menghilang sesaat setelah situasi Gedung Putih menjadi kacau pada Senin (1/6/2020).
Kini warga yang berunjuk rasa telah menyerbu Gedung Putih.
Oleh karenanya, Agen Dinas Rahasia AS bergegas membawa Presiden Donald Trump ke bunker Gedung Putih pada Jumat malam ketika ratusan pengunjuk rasa berkumpul di luar Gedung Putih.
Berdasarkan laporan AP, beberapa dari mereka melemparkan batu dan menembus barikade polisi.
Diberitakan, sumber AP membisikkan, Trump menghabiskan waktu hampir satu jam di bunker, yang dirancang untuk digunakan dalam keadaan darurat seperti serangan teroris.
Keputusan tiba-tiba oleh para agen Secret Service menggarisbawahi suasana kacau di dalam Gedung Putih.
Ada teriakan dari pengunjuk rasa di Lafayette Park dapat terdengar sepanjang akhir pekan dan agen-agen Dinas Rahasia dan petugas penegak hukum berjuang untuk menahan kerumunan.
Aksi protes pada Jumat (29/5/2020) lalu dipicu oleh kematian George Floyd, seorang pria kulit hitam yang meninggal setelah lehernya dijepit oleh seorang polisi kulit putih Minneapolis.
• TERUNGKAP Obrolan Jokowi & Trump soal Virus Corona, Ada Janji Terkait Ventilator, Presiden AS: Hebat
Demonstrasi di Washington berubah menjadi kekerasan dan tampaknya mengejutkan petugas.
Mereka memicu salah satu peringatan tertinggi di kompleks Gedung Putih sejak serangan 11 September 2001.
"Gedung Putih tidak mengomentari protokol dan keputusan keamanan," kata juru bicara Gedung Putih Judd Deere.
Secret Service mengatakan tidak membahas cara dan metode operasi perlindungannya.
Kepindahan presiden ke bunker pertama kali dilaporkan oleh The New York Times.
Sekitar satu jam kemudian Trump menuliskan tweeted "BERITA PALSU!". Namun tidak jelas apakah ia merujuk pada cerita Times.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, situasi di Amerika Serikat tampak mencekam.
Belasan kota besar di seluruh Amerika Serikat memperpanjang jam malam hingga Minggu (31/5/2020) malam.
Banyak tentara penjaga nasional dikerahkan, seiring langkah AS yang tengah bersiap untuk menghadapi kerusuhan lebih lanjut setelah terjadi ledakan bentrokan antara polisi dan pengunjuk rasa.
Melansir South China Morning Post, konfrontasi antara pengunjuk rasa dan polisi dan penjarahan terus berlangsung.
Para pemimpin daerah mengimbau warga agar melakukan aksi protes yang konstruktif terkait kemarahan mereka atas kematian seorang pria kulit hitam yang tidak bersenjata.
• 8 Hal Penting Terkait Isu Pemakzulan Presiden AS Donald Trump, dari Tuduhan hingga Pembelaan Trump
Di kota-kota besar seperti Washington, Los Angeles, Houston dan Minneapolis, yang telah menjadi pusat kerusuhan, pemberlakuan jam malam pun diperpanjang.
Aksi protes yang paling mendapat perhatian penuh adalah aksi yang terjadi di luar ibukota negara bagian tepatnya di kota kembar St Paul, Minneapolis.
Di wilayah ini, ribuan orang berkumpul sebelum akhirnya berbaris di jalan raya.
"Kami memiliki putra hitam, saudara hitam, teman kulit hitam, kami tidak ingin mereka mati."
"Kami lelah dengan kejadian ini, generasi ini tidak memilikinya, kami lelah penindasan,” kata Muna Abdi, seorang wanita kulit hitam berusia 31 tahun yang bergabung dalam aksi protes, kepada South China Morning Post.
• Sepanjang Sejarah Pemerintahan AS, Inilah 4 Presiden AS yang Pernah Kena Pemakzulan, Termasuk Trump
Ratusan polisi dan pasukan Garda Nasional dikerahkan menjelang aksi protes.
Pada satu titik, beberapa pengunjuk rasa yang telah mencapai jembatan terpaksa berlari mencari perlindungan ketika sebuah truk melaju kencang setelah tampaknya melanggar barikade.
Pengemudi itu kemudian dibawa ke rumah sakit setelah para pengunjuk rasa menariknya keluar dari kendaraan meskipun tidak ada laporan mengenai korban lainnya.
Tidak hanya itu, aksi protes skala besar lainnya juga terjadi di kota-kota besar seperti New York, Miami dan Washington.
Laporan mengatakan bahwa polisi anti huru-hara berbaris di luar Gedung Putih ketika kerumunan orang berkumpul di taman terdekat.
Walikota Washington mengeluarkan perintah jam malam dari jam 11 malam sampai 6 pagi ketika sebuah laporan di The New York Times.
Laporan itu mengatakan bahwa Presiden Donald Trump telah diselamatkan oleh agen-agen Secret Service ke dalam bunker bawah tanah di Gedung Putih pada Jumat malam seiring terjadinya aksi protes lainnya.
Artikel di atas telah tayang sebelumnya di Intisari dalam judul Gedung Putih Diserbu Demonstran, Donald Trump sampai Harus Dilarikan ke Tempat yang Khusus Dirancang untuk Situasi Darurat Ini