Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Taman atau Ruang Terbuka Hijau di Surabaya secara bertahap bakal dibuka di masa transisi new normal.
Pemkot Surabaya tengah mempersiapkan polanya agar protokol kesehatan dilakukan guna mengantisipasi penularan virus Corona.
"Ada sebagian yang dibuka hari ini, taman di Surabaya kan banyak," kata Kabag Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara, Kamis (11/6/2020).
• VIRAL 5 Anak Ditinggal Orangtua Meninggal, Banjir Iba, Pria Tak Dikenal Sempat Mau Titipkan ke Panti
Taman memang menjadi salah satu yang ditutup sejak beberapa waktu lalu lantaran wabah virus Corona ini.
Apalagi, Surabaya sebelumnya menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Kata Febri, protokol kesehatan memang harus dilakukan.
• Krisdayanti Kerap Unggah Anak Raul Lemos, Perubahan Pasca Konflik Aurel-Azriel? Bangga Prestasi Anak
• Kesaksian Azriel Soal Kehidupan Anang Setelah Cerai dari KD, Nangis, Kini Bahagia dengan Ashanty
Dan hal itu pula yang saat ini terus dipersiapkan Pemkot agar saat Taman dibuka pengunjung tidak lagi was-was.
Misalnya, pengunjung taman akan dibatasi jumlahnya. Kemudian, pintu akses keluar masuk bakal diatur secara terpisah.
Jika semula dapat masuk ke taman dari bebagai penjuru, namun saat ini bakal diatur pintu akses secara terpusat.
• NEWS VIDEO: Transisi New Normal, 6 Mal Surabaya Perpanjang Jam Operasional, Meja Food Court Disekat
Menurut Febri, pola semacam itu agar para pengunjung tidak berpapasan satu sama lain guna mengantisipasi potensi penyebaran virus Corona.
Selain itu, bakal ada semacam screening di pintu masuk. Petugas akan memeriksa suhu tubuh pengunjung dan masker.
Petugas juga bakal mengarahkan agar cuci tangan terlebih dahulu kepada setiap pengunjung.
• VIRAL Pengantin Menangis Lihat Video Hasil Pernikahan Padahal Bayar Mahal Rp 7,1 Juta, Kecewa Berat
Febri mengungkapkan, pihaknya juga berencana untuk menyebar semacam papan sosialisasi dan imbauan agar protokol diperhatikan oleh pengunjung.
Jika hal itu diabaikan, bakal ada sanksi yang nantinya akan diatur dalam Perwali. Namun dia berharap warga sudah sadar tanpa harus diberi sanksi.
"Akan ada pengawas taman dari DKRTH, kalau sudah kapasitas 50 persen, mohon maaf untuk tidak memaksakan diri untuk berkunjung," ungkap dia.
Penulis: Yusron Naufal Putra
Editor: Arie Noer Rachmawati