Berita Viral

VIRAL Tagihan Listrik Pria di Malang Capai Rp 20 Juta, PLN Beber Fakta Sebenarnya: Tak Ada Kenaikan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mohammad Eryan, Area Manager PLN Malang menjelaskan terkait viral tagihan listrik capai Rp 20 juta, Jumat (12/6/2020).

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - PLN akhirnya membeberkan permasalahan sebenarnya yang terjadi tentang lonjakan tagihan listrik di Kota Malang.

Hal tersebut disampaikan oleh PLN saat melakukan pertemuan dengan Komisi B DPRD Kota Malang, Jumat (12/6/2020).

Mohammad Eryan, area Manager PLN Malang menyampaikan, bahwa sebenarnya tidak ada kenaikan tarif listrik di saat pandemi Covid-19.

VIRAL Pria di Malang Curhat Tagihan Listrik 20 Juta, Tak Percaya Bak Mimpi, Sedih Pikir Cara Lunasi

Hanya saja, kenaikan tagihan tersebut berdasarkan akumulasi yang terjadi sejak April hingga Mei 2020.

"Kami tegaskan, sejak 2017 tidak ada kenaikan. Hanya saja pada saat pandemi Covid-19 ini banyak petugas kami yang tidak turun melakukan pengecekan di lapangan karena Work From Home (WFH)," ucapnya.

Akibatnya, konsumsi meteran yang direkap oleh petugas dilakukan berdasarkan data meteran yang direkap di bulan sebelumnya.

Terjawab di Mana Menkes Terawan Jelang New Normal, Najwa Shihab Beri Pesan, Tiap Diundang Ditolak

Janda Hamil Tahan Malu Batal Nikah, Calon Suami Tak Muncul saat Ijab Kabul, Polisi Kena Getahnya

Itulah yang menjadi penyebab, bahwa tarif tagihan listrik bertambah, setelah petugas kembali terjun ke lapangan.

"Jadi ketika petugas turun, pencatatan meteran dari April Mei itu direkap kembali. Kalau direkening kami ada kekeliruan pencatatan, maka akan disesuaikan dengan nominal tarif tagihan. Tapi kebanyakan, konsumsi masyarakat di April Mei saat pademi ini cukup banyak, karena ada imbauan juga untuk WFH," ucapnya.

Meski demikian, PLN tetap meminta kepada masyarakat yang masih kebingungan terkait lonjakan tarif listrik agar segera mendatangi kantor PLN terdekat.

Pesan Gugus Tugas ke Pemda Surabaya-Malang Raya, Minta Perhatikan Syarat WHO Sebelum New Normal

Eryan berjanji, bahwa PLN akan melayani masyarakat dengan menunjukkan bukti-bukti yang ada selama terjadi lonjakan tagihan.

Asalkan, kata Eryan, masyarakat juga harus membawa bukti nomor id pelanggan.

"Kami sudah membuka loket sebanyak-banyaknya di kantor agar menghindari pengerumunan massa. Tapi cara yang lebih simpel lagi bisa menggunakan call center kami," ucapnya.

Selain itu, PLN juga meminta masyarakat agar rutin melaporkan meteran rekening.

Terutama kepada pelanggan PLN yang jarang berada di rumah ataupun rumah dalam keadaan kosong.

"Pencatatan mandiri sudah kami imbau sejak adanya pandemi Covid-19 ini. Pelanggan sebenarnya juga bisa melakukan simulasi tagiha di website PLN. Di sana mereka bisa mengecek historis penggunaannya per bulan, kwhnya berapa dan sebagainya," tandasnya.

Penulis: Rifki Edgar

Editor: Arie Noer Rachmawati

Berita Terkini