Sayang, jawaban yang didapatkan Sidarto tak memuaskan.
Bahkan, Sidarto menyebut jawaban dokter tersebut 'ngalor-ngidul'.
"Sekarang di situ ada juga suster-suster dari RSPAD yang 24 jam giliran nongkrong di situ. Saya enggak tahu mereka itu suster beneran atau intel," ungkap Guntur menirukan pengakuan Sidarto.
Selain itu, penjagaan terhadap Soekarno juga sangat ketat.
"Di samping itu, penjagaan ketat sekali, jumlahnya lebih kurang satu peleton. Kalau tidak salah dari kesatuan POMAD," lanjut Guntur.
Soekarno juga tidak dapat ditemui oleh setiap orang, kecuali anak istrinya sendiri.
Makanan yang dikirimkan kepada Soekarno juga mengalami pemeriksaan sangat ketat.
"Makanan dikirim rantangan dari sini setiap hari. Sebelumnya dibawa ke dalam diperiksa oleh komandan jaga. Makanannya diudek-udek pakai bayonet. Kalau komandannya kebetulan baik, makanan boleh langsung dibawa ke dalam rumah tanpa diperiksa," jelas Guntur.
Terkait hal itu, Guntur pun sampai mengaku bingung.
"Sampai sekarang saya masih bingung, Bapak itu ditahan atau jadi tahanan Orde Baru, kok tidak ada sehelai pun surat pemberitahuan ke keluarga? Tapi kalau bukan tahanan kok diperlakukan seperti orang di penjara. Aneh kan?!" tandas Guntur.